Semerbak embun pagi..
Mulai menemani di setiap nafasku..
Kaki berdiri tegak dan mata menatap sinis ke awan..
Apakah langit mulai menyinari atau disinari ?
Apakah yang lebih baik dari memuji atau di puji ?
Kesunyian malam pun tak bisa menjawabnya..
Takdir mungkin telah dipisahkan,,
Oleh kelam yang bisu
Namun...
Namun..
Kelam hanyalah gelap yang membisu..
Hitam kegelapan..
Hanyalah secercah...
Dari bagian dalam cahaya yang terang..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!