Mohon tunggu...
Seri Astiti
Seri Astiti Mohon Tunggu... -

Landscape Architecture

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secercah Cahaya

4 Februari 2019   12:07 Diperbarui: 4 Februari 2019   12:27 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semerbak embun pagi..

Mulai menemani di setiap nafasku..

Kaki berdiri tegak dan mata menatap sinis ke awan..

Apakah langit mulai menyinari atau disinari ?

Apakah yang lebih baik dari memuji atau di puji ?

Kesunyian malam pun tak bisa menjawabnya..

Takdir mungkin telah dipisahkan,,

Oleh kelam yang bisu

Namun...

Namun..

Kelam hanyalah gelap yang membisu..

Hitam kegelapan..

Hanyalah secercah...

Dari bagian dalam cahaya yang terang..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun