Diskursus Model Komunikasi Semiotika: Roland Barthes
Pendahuluan
Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda dan simbol-simbol serta penggunaannya atau interpretasinya. Roland Barthes, seorang ahli teori semiotika dan kritikus sastra Prancis, adalah salah satu tokoh utama dalam perkembangan teori ini. Barthes meneliti bagaimana tanda-tanda dan simbol-simbol berfungsi dalam budaya untuk menciptakan makna. Dalam konteks komunikasi, model semiotika Barthes menawarkan cara untuk memahami bagaimana pesan disampaikan dan ditafsirkan. Artikel ini akan menjelaskan makna dari tiap premis dalam model komunikasi semiotika Barthes, terutama dalam perspektif what, why, dan how, serta memberikan contoh untuk memperjelas konsep tersebut.
What: Model Komunikasi Semiotika Roland Barthes
Tanda dan Signifikasi
Dalam semiotika Barthes, tanda (sign) terdiri dari dua komponen utama: penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda adalah bentuk fisik dari tanda, seperti kata, gambar, atau suara. Petanda adalah konsep atau makna yang diwakili oleh penanda. Misalnya, kata "pohon" adalah penanda, sementara konsep mental tentang pohon adalah petanda.
Denotasi dan Konotasi
Barthes juga membedakan antara dua tingkat makna: denotasi dan konotasi. Denotasi adalah makna literal atau dasar dari sebuah tanda. Konotasi adalah makna tambahan yang dibawa oleh tanda, yang dipengaruhi oleh konteks budaya dan sosial. Misalnya, gambar bendera suatu negara memiliki denotasi sebagai selembar kain dengan pola tertentu, tetapi konotasinya bisa mencakup patriotisme, nasionalisme, atau sejarah negara tersebut.
Mitos
Salah satu kontribusi penting Barthes adalah konsep mitos. Dalam konteks semiotika, mitos adalah narasi atau sistem makna yang tersembunyi di balik tanda-tanda, yang mempengaruhi cara kita memahami dunia. Mitos bekerja pada tingkat konotasi, mengubah makna denotatif menjadi pesan ideologis yang diterima secara luas.