Mohon tunggu...
Sergio Kwek
Sergio Kwek Mohon Tunggu... Wiraswasta - Public Policy

Hello

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Rasa Nasionalisme di Era Modern

12 Juni 2018   21:30 Diperbarui: 12 Juni 2018   21:45 1573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme mempunyai banyak makna,hal tersebut tergantung pada kondisi dari objektif dan subjektif setiap bangsa.Bedasarkan apa yang dikatakan oleh Boyd Shafer bahwa nasionalisme adalah rasa kecintaan terhadap tanah air,ras,Bahasa maupun budaya.

Nasionalisme bisa dikatakan kurang lebih sama dengan Patriotisme.Tetapi yang menjadi permasalahannya sekarang adalah apa yang membuat lunturnya rasa Nasionalisme terhadap Bangsa di era modern ? 

Tentunya ada banyak faktor yang membuat rasa nasionalisme para generasi muda Indonesia menjadi berkurang dan diantaranya adalah perkembangan teknologi dan globalisasi yang berkembang semakin pesat setiap harinya.

Menurut Benedict Anderson Indonesia mempunyai masalah yang disebut "defisit nasionalisme" dimana kurangnya semangat nasional apalagi di kalangan masyarakat menengah keatas atau masyarakat kelas atas. 

Anderson menyarankan pentingnya untuk membangun kembali rasa nasionalisme dan mengusulkan dibinanya "nasionalisme kerakyatan" yang sifatnya adalah memihak ke masyarakat luas.

Salah satu ciri-ciri  "nasionalisme kerakyatan" adalah  semakin kuatnya rasa kebersamaan senasib dan sepenanggungan sebagai satu bangsa.Lalu apakah lunturnya rasa nasionalisme akan menimbulkan kerugian terhadap negara ? 

Jawabannya adalah ya,bahkan dalam banyak hal seperti faktor perekonomian negara,dengan lunturnya rasa nasionalisme masyarakat  dapat mengakibatkan perekonomian negara menjadi tertinggal dengan negara-negara tetangga.

Saat-saat ini masyarakat hanya mementingkan diri mereka masing-masing dan menuntut hak mereka dibandingkan dengan kewajiban mereka sebagai warga negara.Sikap individual yang hanya mementingkan dan memperkaya diri sendiri tanpa memberikan retribusi apapun pada negara dapat mengakibatkan perekonomian negara semakin lemah terus-menerus.

Hancurnya sebuah bangsa adalah ketika rasa nasionalisme para rakyatnya memudar terutama para generasi mudanya maka dari itu mari kita manfaatkan teknologi sebagai media untuk membangun rasa nasionalisme orang-orang dengan cara seperti mempromosikan budaya Indonesia.

Peranan pendidikan dan keluarga juga penting dalam membangun rasa nasionalisme contohnya dengan memberikan pelajaran tentang sikap nasionalisme terhadap bangsa atau bisa juga dengan cara menggunakan produk-produk dalam negeri.Sudah berpuluh-puluh tahun Indonesia merdeka maka dari itu janganlah kita dijajah lagi dalam arti bukan dijajah dalam bentuk fisik tetapi dalam bentuk ideologi dan mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun