Semakin dalam kita berkubang dalam dualitas, semakin banyak kita akan mengalami masalah seperti kebencian, marah, depresi, paranoid, kepanikan dan juga hal tidak wajar lain.
 Tidak hanya terpisah dari orang lain, kita juga terpisah dari diri kita sendiri. Apapun yang terjadi dalam diri kita yang kita hakimi sebagai "jahat/salah/berdosa" akan kita tahan, hilangkan, dan juga tolak.Â
Akhirnya, penderitaan dan juga ketegangan ini kita keluarkan ke dalam hubungan kita terhadap orang lain maupun terhadap dunia secara umum.Â
Dunia fisik kita adalah ekspresi dari kumpulan siksaan jiwa kita sendiri. Hidup kita adalah ekspresi dari kekosongan dari jiwa kita. Dengan melihat pada kekerasan, pembunuhan, kemiskinan, kefanatikan, kerakusan, sakit mental, dan juga kerusakan lingkungan, dapat menunjukkan pada kita betapa tersesat kita sebagai sebuah ras.Â
Kita tersesat karena kita telah kehilangan sentuhan dengan kebenaran mengenai diri kita.
MELIHAT EGO SEBAGAI SUATU KEJAHATAN ADALAH HAL BODOH
Dalam penemuan ini, akan begitu mudah untuk percaya bahwa ego itu buruk. Bahkan, beberapa guru spiritual mengajarkan bahwa ego harus dihancurkan.Â
Namun begini kenyataannya : menganggap ego adalah suatu hal yang buruk merupakan suatu bukti lain/refleksi bahwa pikiran kita masih stuck dalam dualitas!
Ego kita tidak "baik" atau "buruk", ego kita ada dan biarkanlah seperti itu. Kita harus menyadari bahwa ego adalah sebuah alat.Â
Ego eksis sebagai alat pertahanan biologis kita sebagai manusia. Ego juga merupakan kendaraan kita sebagai makhluk spiritual yang berusaha tumbuh dewasa ; untuk mengajarkan kita kesadaran akan kekuatan diri kita, cinta, dan juga keutuhan kita. Ego merupakan pintu masuk dimana kita bisa kembali menjadi diri kita sendiri.
EGO-MU BUKAN DIRIMU
Anda mungkin pernah mendengar ungkapan di atas. Apa maksudnya?
Ego adalah ilusi, karena itu, ego bukan merupakan diri anda yang sebenarnya, karena hal ini selalu berubah. Dengan kata lain, bagaimana bisa sesuatu dalam diri anda yang rentan akan perubahan dan juga kerusakan merupakan diri anda yang sesungguhnya?
Mari coba membuat sebuah percobaan.Â