Mohon tunggu...
Serena Ade
Serena Ade Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Seorang mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

4 Tips Jitu agar Masa Remaja Bebas Obesitas

11 Desember 2022   14:00 Diperbarui: 11 Desember 2022   14:39 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: newsinhealth.nih.gov

Adakah diantara kamu yang sering tidur di atas pukul 10 malam karena kamu seorang deadliner tugas, binge watching drama yang rasanya sulit sekali ditinggalkan, atau sulit saja untuk masuk ke alam mimpi? Rasanya bangun tidur malah lelah dan durasinya hanya sebentar dan tidak sesuai yang dianjurkan, yaitu 6-8 jam per hari serta berpengaruh juga pada kesehatan. Apalagi remaja pasti memiliki banyak kegiatan akademik dan non akademik di siang harinya sehingga tidak memiliki waktu untuk tidur siang.

Kurang tidur dapat meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan, loh! Hormon leptin dan ghrelin yang seharusnya bekerja saat kita tidur akan terganggu. Hormon ghrelin meningkat dan memicu nafsu makan sehingga timbul rasa lapar sedangkan hormon leptin yang seharusnya mengirimkan sinyal ke otak saat kenyang, malah menurun dan kita sulit merasa kenyang. Beberapa penelitian yang dilakukan di negara Peru, Italia, dan Portugis menghasilkan kesimpulan yang selaras bahwa durasi tidur yang tidak cukup dapat berpengaruh kepada bertambahnya berat badan, massa lemak tubuh, IMT, dan obesitas. 

sumber gambar: health.harvard.edu
sumber gambar: health.harvard.edu

Menjaga agar tubuh tetap ideal dan sehat akan bermanfaat untuk kesehatan di hari tua karena obesitas dapat memicu penyakit seperti jantung koroner, stroke, diabetes, dan masih banyak lagi. Mencegah obesitas dapat dimulai dengan membiasakan diri untuk mengatur menu makanan yang dikonsumsi setiap hari dan biasakan tubuh untuk tetap bergerak serta berolahraga. Menu sehat yang memuat makanan sehat, higienis, bergizi seimbang. 

Tubuh kita perlu makanan sehat yang mengandung makronutrien (karbohidrat, lemak, dan protein) yang tinggi serat serta rendah kalori, konsumsi sayur, dan buah. Gaya hidup sehat yang bisa diterapkan sebagai langkah tepat mencegah obesitas adalah rajin beraktivitas dan berolahraga, mengurangi porsi makan dan menjaga kualitasnya, mengurangi konsumsi fastfood dan cemilan tinggi kalori, mengatur pola dan waktu tidur. Apabila kamu merasa tubuhmu mengalami obesitas, segera konsultasikan ke dokter. Stay healthy, ya!

Referensi

Wulandari, D. (2019). Pemanfaatan Grup Diskusi Online dalam Upaya Pencegahan Obesitas pada Remaja. Jurnal Ilmiah UNY, 1(1), 3-6


Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. (2021). Infographic Obesitas [online]. Available at: <p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas>.


McManus, K., & Temples, H. (2021). Obesity in Adolescents: Prevention and Treatment to Change Their Future. The Journal for Nurse Practitioners, 17(8), 972-978.


Suraya, R., Nababan, A. S. V., Siagian, A., & Lubis, Z. (2020). Pengaruh Konsumsi Makanan Jajanan, Aktivitas Fisik, Screen Time, dan Durasi Tidur Terhadap Obesitas Pada Remaja. Jurnal Dunia Gizi, 3(2), 80-87.


Pramono, A., & Sulchan, M. (2014). Kontribusi makanan jajan dan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas pada remaja di kota Semarang. Gizi Indonesia, 37(2), 129-136.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun