Ibu ibuku Gerwani,
Darmini, Parjani Pradono, SK Trimurti, dan masih banyak lagi
Kini kalian disana mungkin bisa tertawaÂ
Tertawa lepas, terbahak bahagia,
Lihat! Kini mereka takut, mereka huru hara
Gemetar, dengar kabar PKI akan tiba
Disini, di negri yang mereka teriakkan sudah merdeka
Mereka tutup mata, tutup telinga, hanya mengiya iya
Tak tau apa apa
Takut untuk tau apa apa
Apa yang dulu kauajarkan,Â
Apa yang dulu kau tanamkan, kepada para perempuan
Agar kami pintar, agar kami berkarya, agar kami berharga.
Mereka tau apa?
Tentang kegagahanmu menuntut ketersediaan pangan pada pemerintah
Mereka tau apa ?
Tentang Maisuri, anak perempuan yang menolak kawin paksa, dipenjara
Mereka tau apa?Â
Tentang perjuanganmu angkat sejata, turut mengusir penjajah
Mereka tau apa?Â
Tentang pengabdianmu menentang perkawinan anak, dan pelecehanÂ
Mereka tau apa?
Tentang kerasnya niatmu menentang pornografi yang menginjak injak martabat perempuan
Mereka tutup mata, tutup telinga, hanya mengiya iya
Mengangguk angguk bersama kerumunan
Bukan mental baja, mungkin kecoak
Menganggap mereka benar lalu berhak mengancam
Terus, terus sampai sekarang,
Mereka belum berkaca
Siapa, apa, mengapa, dimana, kapan, bagaimana
Mereka tak tahu, hanya mengiya iyakan gerombolan
Kini mereka pasti bilang aku anak ingusanÂ
Sok tahu, tak hormati sejarah
Tak alami peristiwa berdarah enam lima
Padahal mereka,
Yang dicucuk hidungnya, pasrah :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H