Dalam menjadi seseorang yang pernah merasakan kehamilan sudah pasti akan merasakan momen ngidam. Momen ngidam tersebut menjadi salah satu pengalaman unik. Dapat dikatakan bahwa ngiram merupakan perjalanan emosional yang memadukan keinginan mendalam akan makanan atau barang dengan perasaan kebahagiaan dan kegelisahan. Saat seseorang ibu merasakan ngidam bukan hanya keinginan semata tetapi lebih menjadi sebuah ekspresi alamiah akan keberadaan calon buah hati yang sedang tumbuh di dalam rahimnya. Maka keinginan ngidam yang terdengar sederhana tetapi didalamnya terdapat makna yang mendalam akan menciptakan ikatan emosional yang kuat antara ibu, calon bayi, dan keluarga.
Sering kali momen ngidam akan melibatkan sang suami dan keluarga untuk menciptakan kesempatan akan menunjukan cinta dan perhatian melalui pemenuhan keinginan. Pada momen ngidam tersebut akan terungkap sisi kelembuatan dan keteguhan hati seseorang ibu. Sudah pasti setiap ibu yang sedang hamil memiliki momen yang berbeda-beda antara satu sama lain. Perbedaan momen ngidam tersebut pada kesempatan ini menjadi sebuah karya berupa film dengan judul yang sama berupa “Ngidam”.
Film ngidam dihasilkan oleh komunitas yang dikenal dengan nama KOMik (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub). Untuk pembiayaan film tersebut disokong oleh Jakarta Film Fund yang merupakan bagian dari Jakarta Film Week. Film ngidam tersebut berhasil memenangkan tim dewa juri dari seleksi ketat sebanyak 268 ide cerita. Melalui seleksi berlapis dan ketekukan tim KOMiK kahirnya film tersebut berhasil dibuat. Film ngidam tidak hanya menjadi sekedar film pendek semata tetapai menjadi karya seni yang mewakili kekayaan ide dan kabat yang terpendam dari KOMiK dalam membawakan warna baru dan semangat segar dalam dunia perfilman Indonesia.
Setelah menonton film ngidam yang menarik tersebut maka berikut ini adalah pemaparan atas seluk beluk dari film tersebut. Mohon maaf jika pemaparan yang diberikan mengandung alur cerita atau bahasa zaman sekarang disebut dengan kata “spoiler”. Maka berikut ini merupakan pemaparan atas film ngidam yaitu:
Pada film ngidam para penonton berupa ibu-ibu seperti penulis akan diajak untuk meraskaan kembali nuansa kehamilan pada saat ngidam. Film tersebut menggambarkan secara realitas dari momen ngidam yang sangat akrab bagi para ibu-ibu. Keinginan tokoh pada film tersebut seperti selendang mayang sampai sayur babanci. Keinginan tersebut akan menguras perasaan ibu-ibu saat mengingat kembali keinginan ngidam saat masih mengandung. Sudah pasti para penonton berstatus ibu-ibu akan akan tersenyum melihat setiap karakter pada film tersebut. Untuk karakter Lela yang selalu menuntut sang suami bernama Abdul untuk memenuhi keinginan ngidamnya. Sedangkan Abdul yang berusaha memenuhi keinginan Lela. Hal tersebut sudah pasti sangat relate dengan penonton berstatus ibu-ibu yang pernah mengalaminya bersama sang suami.
Tidak lupa pada film tersebut juga menyoroti akan kompleksitas hubungan keluarga. Sudah pasti ibu-ibu sebagai penonton akan merasakan sentuhan kehangatan dari hubungan pernikahan Abdul dan Lela. Walaupun demikian didalamnya terdapat pesan tentang kebersamaan dan dukungan dalam menjalani perjalanan akan kehamilan saat proses ngidam. Pada film tersebut juga akan momen-momen keseharian keluarga kecil diangkat untuk memberikan gambaran tentang keluarga kecil. Selain itu dipaparkan pula bahwa momen ngidam tidak hanya selalu tentang makanan tetapi jiuga tentang menciptakan ikatan yang lebih erat antara pasangan suami istri.
Film ngidam juga memberikan ruang khusus untuk merenungkan norma-norma sosial terkait kehamilan dan peran suami dalam menghadapi momen ngidam. Sudah pasti ibu-ibu akan merasakan kedekatan dengan karakter Lela yang berani menantang ekspektasi sosial dan memperjuangkan keinginana dengan penuh semangat. Tidak lupa adanya tokoh sang suami bernama Abdul juga para ibu-ibu akan merasa kebanggaan. Rasa bangga tersebut terlihat dari pemaparan Abdul yang tidak hanya melihat momen ngidam sebagai tugas tetapi bentuk ekspresi cinta dan perhatian dalam menjalani kehidupan pernikahan khususnya saat momen ngidam berlangsung oleh sang istri tercinta.
Sudu pandang yang sangat dalam tentang kompleksitas emosional dari sosok ibu yang mengandung juga dipaparkan dengan baik. Dari sisi kegembiraan sampai perasaan kelelahan yang akhirnya para penonton ibu-ibu akan dapat merasakan empati yang mendalam dari tokoh bernama Lela. Sehingga dengan menonton film tersebut ibu-ibu akan merasa saling terhubung karena pengalaman yang dirasakan sama. Hal tersebut akan dapat membangkitkan kenangan dan pengalaman selama masa kehamilan. Melalui cara berupa film tersebut akan membuka pintu untuk merasakan kembali momen emosional dalam perjalanan kehamilan berupa ngidam.
Dari sisi kualitas film juga sangatlah memikat. Apalagi sang sutradara dipegang oleh Agung Jarkasih dapat menggambarkan suasana Jakarta dengan cermat. Selain itu adanya sutradara tersebut juga berhasil menciptakan latar belakang kota yang hidup dengan kental akan atrmosfer khas Betawi. Detail dari visual akan pengambaran memperkaya pengalaman menonton yang membawa ke dalam suasana Jakarta yang riuh dan merih. Pengambilan gambar yang penih warna dengan pencahayaan yang baik dapat menghasilkan ekspresi wajah dari setiap karakter dengan baik pula yang akhirnya dapat menangkap setiap emosi dari karakter dapat lebih keluar.
Tidak kalah penting kostum dan tata rias dari setiap karakter dirancang daengan sangat teliti. Hasilnya dapat terlihat penggambaran kehidupan sehari-hari akan masyarakat Betawi yang autentik pada film tersebut. setiap detail kostum juga mencerminkan kepribadian dari latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga dapat menciptakan sebuah kesan visual yang memukai. Tidak lupa setiap karakter juga menggunakan aksesori yang akan menambah nuansa keberagaman dan kaya akan budaya pada film tersebut. Secara keseluruhan film tersebut dari mulai katik sampai detail teknis diperhatikan sangat mendalam. Maka saat menonton film ngidam akan menghadirkan karya seni atas kehidupan sehari-hari sebuah keluarga kecil khususnya ibu-ibu yang sedang ngidam.
Dengan demikian maka film ngidam tidak hanya sekedar tontonan biasa karena didalamnya diberikan pengalaman mendalam akan keindahan kehidupan sehari-hari. Untuk penonton ibu-ibu film tersebut merupakan cerminan yang nyata saat menjalani status sebagai ibu akan menghadapi dinamikan kehidupan berkeluarga saat momen ngidam. Melalui karakter yang hangat dan menyentuh maka film ini mendorong para penonton untuk merenungkan kekuatan perempuan dalam menghadapai tantangan menjalani kehidupan berkeluarga dan menemukan kebahagiaan saat momen ngidam terpenuhi.
Oleh karena itu ayo mari sama-sama untuk merasakan petualangan emosional dari setiap momen ngidam pada film tersebut. Saksikanlah film ngidam tidak hanya menjadi sebuah tontonan tetapi menjadi pelajaran hidup yang mengajarkan tentang ketabahan, kebahagiaan, dan cinta dari setiap perjalanan keluarga. Selamat menonton dan temukan keindahan dalam setiap detiknya yang disuguhkan film ngidam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H