Mohon tunggu...
Nurhawati
Nurhawati Mohon Tunggu... Administrasi - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terpisah oleh Jarak, Tetapi Bersatu dalam Hati

16 Oktober 2023   09:24 Diperbarui: 16 Oktober 2023   10:27 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah-tengah kehidupan yang ramai pada kota besar hiduplah dua sahabat yang sangat dekat bernama Adam dan Sarah. Bisa dikatakan bahwa kedua orang tersebut merupakan kolega sekaligus teman baik di sebuah perusahaan nasional yang bergerak di bidang teknologi. Belum lagi hubungan persahabatan yang terjalin bukan hanya sebatas pada wilayah kantor semata tetapi lebih dari itu. Mereka terkadang juga menghabiskan banyak sekali waktu secara bersama-sama di luar jam kerja. Kegiatan yang dilakukan ada banyak sekali dari mulai menjelajahi tempat baru sampai berbagi cerita kehidupan.

Tetapi suatu hari pada perusahaan tempat mereka berkerja mengalamai restrukturisasi secara besar-besaran. Akibatnya kondisi tersebut dirasakan pula oleh Adam dan Sarah yang dipindahkan ke divisi kerja yang berbeda dengan lokasi yang terpisah. Untuk Adam bekerja di kantor pusat perusahaan yang lokasinya di kota metropolitan sedangkan Sarah dipindahkan ke cabang perusahaan yang berada di kota kecil yang jauh dari pusat keramaian.

Mengetahui kabar pemindahaan tersebut membuat suasana hati Adam dan Sarah berkecambuk. Pada hari itu mereka berdua duduk secara bersama-sama di kantin perusahaan dengan tampak yang kebinggungan dan balut kekecewaan. Walaupun demikian Adamlah yang membuka percakapan pada suasana tersebut dengan berkata "Ini sulit dipercaya, Sarah" lanjut Adam "Kita sudah bersama-sama dengan begituh banyak perjalanan dilewati tapi kini kita harus berpisah begituh jauh".

Sarah menanggapi dengan senyuman tipis dibarengi akan mata yang berkaca-kaca. "Aku tahu, Adam" lanjut Sarah "Persahabatan kita bagi ku merupakan terpenting dalam kehidupan ku, tapi mungkin saat inilah ujian terbesar persahabatan kita". Mulai mengeluarkan air mata dan lanjut berkata-kata "Siapa tau kini merupakan kesempatan bagi kita untuk bertumbuh dan berkembang di tempat baru".

pixabay.com
pixabay.com

Sepanjang percakapan kedua pihak saling menyemangati baik itu Sarah maupun Adam. Walaupun keduanya pastinya sudah dibalut oleh perasaan kerinduan yang akan mendalam akan kebersamaan yang telah terjalin. Belum lagi pada beberapa waktu terakhir tersebut kedunya telah bersama-sama mengelilingi kota tersebut sangatlah indah sebagai kenangan bagi mereka. Pada saat itulah mereka banyak foto dan video sebagai kenangan sebagai pengingat momen tersebut. Walaupun perjalanan keliling kota tersebut memiliki tujuan untuk perjalanan bisnis dan acara perusahaan tetapi mereka tetap membungkus dengan banyak hal-hal menarik didalamnya sehingga terlihat seperti liburan saja.

Nyatanya pemindahan yang dilakukan tersebut nyatanya lebih cepat dari pada dugaan mereka berdua. Maka di saat akhir-akhir mereka berada di kantor lama suasana hati mereka sangatlah campur aduk. Sarah tiba-tiba saja menggenggam tangan Adam begituh erat sambil mencoba menahan air mata agar tidak mengalir dengan deras. Sarah memulai percakapan "Akankah hubungan persabahatan ini tetap terjalin walaupun terpisah sangat jauh" tanyanya dengan suara yang kecil sambil gemetar.

Adam hanya menganggu sambil mencoba tersenyum walaupun matanya berkaca-kaca. "Tentu saja, Sarah" jawab Adam "Persahabatan kita tidak akan pernah terputus walaupun jarak menjadi penghalang dan kita akan saling mendukung walaupun berada di tempat berbeda".

Akhirnya mereka berpelukan dan berjalani untuk selalu berhubungan walaupun akhirnya harus berpisah lokasi kantor. Adam meninggalkan kantornya sekarang dengan perasaan yang sangat kosong di dada. Sedangkan Sarah sangat merasa kehilangan sahabatnya tetapi tetap merasa bertekad untuk menghadapi tantangan baru yang akan menunggunya di kota kecil tempat barunya.

pixabay.com
pixabay.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun