Mohon tunggu...
Nurhawati
Nurhawati Mohon Tunggu... Administrasi - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengarungi Kenangan di Sungai Saat Kecil

2 September 2023   23:10 Diperbarui: 2 September 2023   23:16 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai (Dari: pixabay.com)

Saat ini sinar matahari senja memaparkan sebuah warna langit dengan suasana warna jingga yang dibalut juga dengan warna emas. Hal tersebut menciptakan sebuah lanskap yang indah di sekotar Sungai tersebut. Selain itu aroma yang diberikan juga sangat segar dan alami yang bercampur dengan sentuhan lembut dari angin-angin petang. Semua suasana yang berpadu tersebut membawa sebuah kenangan manis akan masa kecil yang tidak akan pernah terlupakan sampai kapanpun.

Penulis pada saat itu masih duduk di tepi sungai sampai menapat air yang mengalir dengan tenah di depan. Adanya tawa riang dari anak-anak lainnya juga terdengar dari kejauhan. Seketika mengingatkan penulis akan masa lalu yang dipenuhi akan semangat dan petualangan akan momen yang paling berkesan.

Pada saat itu penulis bersama sekelompok anak-anak lainnya yang tidak bisa dihentikan oleh berbagai macam rintangan apapun di depan mata. Sungai tersebut merupakan tempat yang sangat menarik untuk melakukan berbagai macam kegiatan. 

Bisa dikatakan sungai tersebut menjadi sebuah tempat perlindungan bagi para anak-anak seperti penulis untuk secara bebas melakukan penjelajahi dan berkreasi tanpa batas. Bahkan hampir setiap hari saat sudah pulang sekolah kami para anak-anak akan berlarian dengan semangat untuk menuju sungai tersebut. Sepatu yang kotor dan pakaian basah merupakan bukti akan keseruan petualangan yang dilakukan oleh para anak-anak seperti penulis.

Berbicara mengenai kegiatan ada banyak sekali tetapi salah satu momen yang tidak akan pernah terlupakan saat kami anak-anak membangun sebuah perahu rakit. Perahu rakit tersebut terbuat dari kayu-kayu bekas yang dikumpulkan dari hutan di sekitar sungai. Apalagi pada saat itu para anak-anak seperti penulis seolah-olah menjadi ahli dalam membangun sebuah perahu rakit. Walaupun jika harus dianalisa lebih dalam padahal pada saat itu disekolah baru mendapatkan ilmu pengetahuan tambah dan membaca yang sederhana. Tetapi entah mengapa pada saat itu telah berhasil membangun sebuah perahu rakit yang sederhana.

Selain menjadi ahli dalam membangun perahu rakit juga seolah-olah saat mengarungi sungai seperti ahli pemburu harta karun. Perahu rakit menjadi seolah-olah juga menjadi kapal bajak laut yang setiap anggota memiliki peran masing-masing. Walaupun jika dilihat melalui kaca maca visual secara nyata kapal bajak laut tersebut seperti tumpukan kayu yang tidak rapih dan kacau dibandingkan akan kapal sungguhan. Tetapi yang penting dari semua itu kayu rakit tersebut bisa mengapung dan berjalan di sungai untuk anak-anak seperti penulis mencari harta karun.

Para anak-anak seperti penulis saking asiknya sampai menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di sungai tersebut. Disepanjang sungai tersebut setiap anak-anak melakukan kegiatan lainnya seperti mengikat kayu dengan tari rafia atau daun yang dipetik agar tidak ancur rakit yang dibuat. Saat sedang berjalan di sungai sudah pasti perasaan bangga terselip diantara para anak-anak seperti penulis. Disitulah petualangan yang sangat seru dimulai bagi penulis yang masih anak-anak.

Hati yang berdebar membuat para anak-anak semangat untuk mendorong perahu ke air. Saat sudah menyentuh air perahu yang dibuat mampu mengapung. Semua anak-anak langsung begituh bersemangat untuk meluncur ke petualangan di sungai tersebut. Apalagi kemudi dari perahu yang dibuat hanya dibuat menggunakan sebatang kayu sehingga sulit untuk dikendalikan. Sehingga saat berjalan di sungai akan mudah bertabrakan dengan berbagai hal yang ada disungai.

Bermain (Dari: pixabay.com)
Bermain (Dari: pixabay.com)

Perahu yang dibuat kini sudah meluncur secara perlahan di atas permukaan sungai yang tenang. Sinar matahari senja yang dibuat juga menciptakan sebuah cahaya gemerlap di atas air. Seketika seolah-olah anak-anak seperti penulis yang ada diperahu tersebut sedang menjelajahi dunia baru yang penuh keajaiban. Walaupun saat sudah makin jauh dari tepi awal secara tiba-tiba saja perahu yang dibuat bergoyang cukup dasyat dibarengi akan air mulai masuk ke dalamnya. Dalam beberapa detik kemudian membuat perahu yang sedang dinaiki oleh para anak-anak mulai tenggelam dan membuat baju yang digunakan berakhir basah karena air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun