Mohon tunggu...
Nurhawati
Nurhawati Mohon Tunggu... Administrasi - -

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kreativitas Koki Perempuan untuk Memberikan Pengalaman Kuliner yang Unik dan Mengesankan

10 Agustus 2023   02:20 Diperbarui: 10 Agustus 2023   02:33 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan (Dari: pixabay.com)


Saat sedang berkumpul bersama anak-anak di sore hari sehabis pulang bekerja langsung berkumpul untuk melakukan menonton tv karena anak-anak sedang menonton. Dimana pada saat ini ada sebuah film animasi yang ditayangkan merupakan film yang digemari oleh anak-anak.

Film animasi keluarga berjudul yaitu Ratatouille diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures pada tahun 2007. Selain itu juga film tersebut disutradarai oleh Brad Bird dan menjadi salah satu film animasi terkenal dengan kisah yang unik dan penuh pesan inspiratif.

Film Ratatouille bercerita tentang Remy yang digambarkan oleh seekor tikus yang memiliki impian besar untuk menjadi seorang koki hebat. Tetapi di masyarakat khususnya di bidang masak-memasak tikus dianggap hama sehingga tidak mungkin untuk menjadi koki hebat. 

Walaupun demikian Remy memiliki hasrat yang sangat kuat untuk memasak dan menciptakan cita rasa yang luar biasa. Remy terinspirasi oleh koki legendaris bernama Auguste Gusteau yang berbicara kepada Remy melalui mimpi.

Pada film tersebut ada sebuah stereotip bahwa dapur merupakan tempat yang didominasi oleh pria sehingga tidak ada tempat bagi perempuan untuk di dalamnya. 

Hal tersebut secara nyata terpampang sangat jelas bahwa di dapur tersebut hanya diisi oleh laki-laki sedangkan perempuannya tidak terlihat. Tetapi nyatanya di dapur tersebut masih terhadap perempuan yang digambarkan oleh seseorang yang bernama Colette. Sosok Colette tersebut tentunya mengkikis akan stereotip serta menujukan bahwa perempuan juga dapat menjadi koki di dapur yang banyak didominasi oleh laki-laki.

Adanya sosok Colette menyampaikan pesan yang sangat kuat akan kesetaraan gender. Selain itu sosok tersebut menggarisbawahi akan pentingnya mengatasi stereotip gender terhadap konstribusi perempuan di berbagai bidang. Apalagi perempuan yang telah berstatus ibu akan pastinya dapat menyediakan masakan yang sangat enak di dunia. Tentunya dengan hal tersebut para perempuan seharusnya memiliki potensi untuk dapat bekerja di dapur.

Salah satu tempat akan perempuan untuk mengeluarkan potensi memasak di hotel yang akan banyak pengunjung tidak hanya secara dalam negeri maupun luar negeri. 

Pastinya akan timbul sebuah pertanyaan mengapa harus di dapur hotel kepada tidak ditempat lain?. Jawaban karena biasanya ketika menjadi bagian di dapur pada hotel maka harus dituntut untuk dapat memasak segala jenis masakan baik itu dari Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Italia, sampai Indonesia. Dimana seseorang akan terus dilatih dan diasah secara baik dari berbagai jenis masakan. Sedangkan jika bekerja di dapur bukan hotel biasanya masakan yang dibuat hanya beberapa macam itupun dari masakan Indonesia sehingga skill memasak akan diam ditempat.

Maka dari itu disini sebagai penulis jika harus memilih pekerjaan di hotel maka akan memilih menjadi kepala koki. Kelapa koki merupakan posisi puncak dalam hierarki untuk bagian dapur pada hotel. Biasanya kepala koki dapat disebut pula sebagai chef eksekutif merupakan seseorang yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengawasan seluruh operasional dapur di hotel. Tugas yang dipikul oleh kepala koki sangatlah berat dari mulai perencanaan menu, pengawasan staf dapur, pengadaan bahan makanan, serta memastikan kualitas dan keamanan makanan yang dihasilkan.

Bisa dikatakan bahwa kepala koki memiliki peran yang sangat krusial untuk memastikan bahwa dapat berjalan lancar dan menghasilkan makanan yang berkualitas, lezat, dan bergizi untuk para tamu hotel. Untuk mendapatkan posisi kelapa koki penulis pastinya membutuhkan beberapa hal seperti keterampilan manajemen, kreativitas dalam memasak, pengetahuan tentang bahan makanan, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang terjadi di dunia kuliner.

Alasan mengapa penulis memiliki posisi tersebut yaitu bertujuan untuk dua hal. Pertama yaitu mengkikis stereotip gender bahwa hanya laki-laki yang kuat bekerja di dapur. Kedua membuktikan bahwa sosok perempuan dapat membuat jenis berbagai makanan yang didasari oleh perempuan merupakan sosok yang akan menjadi ibu sehingga makanan yang dihasilkan pastinya enak. Atas dua hal tersebut menjadi semangat pendorong agar keinginan menjadi kepala koki di sebuah hotel dapat menjadi kenyataan.

Disini kepala koki yang ingin digapai penulis tidak seperti pada umumnya. Maka dari itu disini kepala koki yang dimaksud terdapat perbedaan yaitu untuk dapat menciptakan pengalaman kuliner yang unik dan menarik bagi pengunjung. Sehingga banyak yang akan menyewa hotel tempat kerja penulis saat sebagai kepala koki. 

Berikut ini adalah beberapa cara inovatif yang dapat diterapkan ketika penulis sebagai kelapa koki di sebuah hotel yaitu:

Pengalaman kuliner interaktif. Disini penulis akan membuat sajikan pengalaman kuliner yang interaktif bagi para tamu. Contohnya saja penulis sebagai kelapa koki akan menyediakan area live cooking atau cooking class di mana tamu dapat berpartisipasi langsung dalam proses memasak atau membuat hidangan tertentu. Ini akan meningkatkan interaksi tamu dengan dapur dan menciptakan momen berkesan.

Makanan (Dari: pixabay.com)
Makanan (Dari: pixabay.com)

Menu ramah terhadap diet. Disini penulis akan selalu memperhatian akan kebutuhan seseorang yang sedang diet khusus para tamu dari mulai makanan vegetarian, vegan, bebas gluten, atau halal. Tidak lupa penulis juga akan menyediakan opsi yang beragam dan lezat bagi semua tamu sehingga mereka merasa dihargai dan terpenuhi kebutuhannya saat sedang melakukan kegiatan dienya.

Festival Kuliner Tematik. Sebagai kepala koki pastinya akan menyelenggarakan festival kuliner tematik secara berkala di hotel contohnya festival makanan laut, festival hidangan daging, atau festival makanan lokal. Hal ini akan menciptakan buzz positif di kalangan tamu dan mendorong mereka untuk kembali menginap ketika festival berlangsung.

Kolaborasi dengan Chef Tamu. Undang chef tamu dari berbagai daerah atau negara untuk bekerja sama dalam menyajikan hidangan istimewa di hotel tempat bekerja penulis. Kolaborasi ini akan memberikan sentuhan internasional pada menu hotel dan menarik minat tamu dari berbagai latar belakang budaya secara otentik dari alsa chef tamu yang dihadirkan.

Kolaborasi (Dari: pixabay.com)
Kolaborasi (Dari: pixabay.com)

Penyajian Unik. Disini makanan dan minuman yang disajikan selain rasa tampilkan yang hidangan dengan presentasi yang unik dan menarik. Maka diperlukan elemen-elemen dekorasi dan tata letak yang kreatif untuk menciptakan pengalaman visual yang menggugah selera secara mata agar instagramable untuk diposting pada sosial media pengunjung.

Keterbukaan dan Responsif. Disinilah perbedaan antara penulis saat menjadi kelapa koki yaitu terdapat terbukaan terhadap umpan balik dari tamu. Bahkan disediakan sebuah tempat khusus akan saran dan kritik terhadap makanan dan minuman yang telah dikonsumsikan. 

Selain itu juga diberikan harapan akan perubahan ataupun perbaikan untuk kedepannya. Adanya respon yang diberikan oleh sudut pandang tamu tersebut berdampak akan membantu menciptakan kesan positif tentang hotel khususnya yang berkaitan dengan dapur.

Dengan menerapkan cara-cara inovatif di atas yang dilakukan oleh penulis sebagai kelapa koki akan dapat menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi para tamu dan meningkatkan daya tarik untuk kembali hotel untuk mencicipi makanan dan minuman yang telah disediakan.

Adanya pengunjung yang datang ke hotel tempat penulis bekerja tersebut akan memberikan dampak yaitu tetap bertahannya hotel tersebut agar terus beroperasional. 

Apalagi biaya operasional hotel pastinya tinggi sehingga ketika biaya operasional hotel tidak bisa tertutupi akan memiliki peluang hotel tersebut gulung tikar. Harapannya dengan penulis melakukan beberapa inovasi yang dipaparkan diatas maka hotel tempat penulis bekerja akan tetap banyak pengunjung karena pengalaman yang diberikan oleh penulis dalam sisi makanan, minuman, dan pengalaman yang membuat pengunjung akan datang kembali. 

Harapannya dengan hal yang dilakukan penulis sebagai kepala koki di hotel tempat bekerja akan terus tetap bertahan bahkan berkembang hotel menjadi lebih baik dengan banyak penyewa kamar hotel tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun