Saat film pertama kali diputar waktu terasa bergerak perlahan bagi penduduk desa. Rama dan Sita duduk di tengah aula yang nyaman siap untuk menikmati film yang diputar.Â
Suasana di aula yang diubah menjadi teater sementara menciptakan keindahan alam yang menjadi latar belakang saat menonton film. Semua momen tersebut menjadi tak terlupakan bagi Rama dan Sita.
Mereka terjebak dalam keindahan dan kenyamanan saat menonton film di aula tersebut. Mereka merasakan kedekatan dan kehangatan saat berbagi momen berharga dengan pasangan tersayang. Tawa, tangis, dan kebahagiaan mereka menjadi satu di bawah langit desa yang indah.
Ketika film berakhir dan layar lebar kembali gelap maka Rama dan Sita merasakan kepuasan yang sangat mendalam. Mereka merasa bahagia karena telah menikmati film tersebut secara penuh.Â
Dalam momen itu tidak lupa Rama dan Sita saling menatap dengan tatapan penuh makna sambil menyadari betapa mendalamnya emosi yang mereka rasakan akibat film yang mereka tonton.
Walaupun tempat pemutaran film tersebut sederhana berada di aula kantor kepala desa tetapi tetap memberikan kenyamanan dan kehangatan yang unik dan baru bagi para penonton.Â
Cahaya remang-remang, pantulan cahaya dari layar lebar, dan senyum bahagia di wajah para penonton semakin menambah suasana yang tak terlupakan.
Rama dan Sita merasakan kebersamaan yang mendalam saat mereka saling berbagi pandangan dan senyuman satu sama lain. Dalam keheningan mereka merasakan getaran emosi satu sama lain tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun. Keintiman tersebut menguat dalam momen berharga ini.
Selama film berjalan tidak lupa Rama dan Sita tertawa dan menangis bersama-sama. Mereka merasakan kebahagiaan yang sulit diungkapkan melalui kata-kata.Â