Haemin Sunim, seorang guru Budha Zen dan juga penulis paling berpengaru di Korea Selatan pernah menulis, "Ketika kita mengkritik seseorang, caritahu apakah kita melakukannya karena iri hati.Â
Kritikan kita mampu menunjukkan lebih banyak siapa kita sesungguhnya dari pada yang kita sadari. Bahkan meskipun kita benar, orang lain akan menganggap kita menjengkelkan." (The Things You Can See Only When You Slow Down)
Ketika menemukan karya atau konten orang lain di media sosial:
- Berikan komentar sewajarnya. Jika menurutmu bagus, berikan apresiasi yang pantas. Jika anda merasa bahwa karya atau konten tersebut masih kurang bagus, berikanlah saran dan kritik yang membangun.
- Meskipun tidak menyukai karya atau konten tersebut, diam adalah salah satu ide yang tepat.
- Selalu berusaha untuk terbiasa meminta ijin kepada pembuatnya jika ingin menggunakan karyanya.
- Selalu berusaha untuk memberikan kredit kepada pemilik karya jika anda memposting hasil karya atau konten orang lain.
- Selalu berusaha untuk tidak menjiplak karya orang lain untuk membuatnya jadi karya sendiri. Hal ini akan memaksa anda untuk kreatif menciptakan hasil karya sendiri.
Penutup
Etika, menyangkut keseluruhan aspek internal manusia. Berbeda dengan etiket yang hanya menyangkut segi lahiriah. Oleh karena itu, untuk memiliki etika berinteraksi atau berkomunikasi yang baik di media sosial, sudah seharusnya dimulai dari diri kita sendiri bukan mengharapkan orang lain.
*(Tulisan ini dibawakan oleh penulis sebagai salah satu narasumber pada Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, NTT - Kab Belu, Selasa 6 Juli 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H