Mohon tunggu...
Ata Serani
Ata Serani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akhirnya Berakhir

5 April 2016   19:22 Diperbarui: 5 April 2016   19:23 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ata Serani

 

Berakhirlah seluruh keangkuhan itu

Runtuhlah semua kepongahan itu

Pupuslah segala kesombongan itu.

Yang tersisa hanya air mata

dan sebuah tanya: apa dosa saya?

Kalau dinding tembok bisa bicara, tanyakan;

berapa hati yang tersayat mendengar cibiranmu?

Kalau dinding lift bisa berbisik, tanyakan;

berapa jiwa yang terluka dihunjam kata-katamu?

Berdirilah di depan cermin, tanyakan

berapa kuman sudah kau sebarkan lewat buih ludahmu?

Ingatlah,

saat itu pasti tiba

ketika kau hanya mendengar suaramu sendiri

ketika kau bicara seolah kepada jongosmu

ketika kau membentak seperti kepada budakmu

semua sudah terjadi

hidup perlu ditata kembali

laku patut dipelajari lagi

ketika tiada atribusi

Dulu kau bertachta nun di singgasana,

tak tergapai,

bergelimang puja puji

melangkah di atas permadani

sebuah simbol betapa jauhnya kau dari aku

kau mesti singgah di sini

lebih banyak belajar tentang arti hati

agar tidak lagi main api

agar tidak lagi terhempas badai

Jangan berkecil hati

kau mesti singgah di sini

supaya lebih kenal rumah kita

supaya lebih kenal penghuninya

supaya lebih kenal adab kesantunan

supaya paham arti kekitaan.*

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun