Mohon tunggu...
Sera marselinaXIIMIPA3
Sera marselinaXIIMIPA3 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Tetaplah maju ke depan,meskipun ujian dan cobaan terus berdatangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melangkah Penuh Keyakinan

18 November 2021   05:00 Diperbarui: 18 November 2021   08:33 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 1912 lahirlah putra Papua yang bernama Marthen indey,anak dari pemimpin desa adat atau Onduafi.Seorang anak yang menghabiskan waktu masa kecilnya di tanah Ambon bersama keluarganya.Marthen indey yang merasa beruntung karna terlahir di tanah Papua dari kecil hingga menduduki bangku sekolah dasar.Dari waktu ke waktu beliau semakin bertumbuh besar,hingga akhirnya ketika sekolah dasar,Marthen indey ingin belajar bahasa Melayu.Ia bersemangat belajar bahasa Melayu hingga akhirnya bahasa itupun berhasil ia kuasai dengan sangat amat baik dan lancar.

Menurutnya bahasa Melayu bukanlah bahasa umum yang di gunakan di daerah ia terlahir.Namun karna semangatyyang tinggi dan tekad keyakinan yang sangat keras,ia ingin menguasai semua bahasa.Tak terasa waktu pun terus berjalan,hingga pada tahun 1926,indey berhasil menyelesaikan sekolahnya.Saking semangat nya indey berkata kepada ayahnya agar mengijinkan indey untuk melanjutkan sekolahnya di negri orang.

      Indey : "Ayah...saya telah berhasil melewati badai pelajaran
                   yang ada di sekolah."


      Ayah : "Hebat!tapi perjalanan mu belum selesai sampai disini.
                   Tapi karna kamu telah berhasil menyelesaikan sekolah
                   mu,ayah akan turuti keinginan mu,apa yang kamu ingin
                   kan?"


      Indey : "Saya ingin melanjutkan sekolah saya di Makasar
                    ayah."


      Ayah : "Mengapa harus di Makasar?"


      Indey : "Karna saya ingin menjadi anggota kelautan dengan
                   memulainya di Makasar ayah."


      Ayah : "Apa kamu yakin bisa hidup mandiri di kota orang?"


      Indey : "Saya yakin saya bisa!karna usaha yang besar akan
                   menghasilkan yang baik,dan saya percaya itu bahwa
                   bahwa saya mampu melewati nya."


      Ayah : "Baik,jika itu maumu."


     Dan Marthen indey pun melanjutkan pendidikannya di sekolah angkatan laut di Makassar,yaitu Kweek School Voor Indische Schepelingen.Dengan berusaha indey membuktikan kesungguhannya hingga indey pun lulus dari sekolah tersebut pada tahun 1932.Setelah menjalankan tugas pelayaran pertamanya indey memutuskan untuk menjadi perwira polisi.Karna kemauannya yang sangat tinggi hingga pada akhirnya indey mendaftarkan diri untuk masuk akademi polisi di Sukabumi,Jawa Barat pada tahun 1934.

     
     Akhirnya setelah jauh dari Makassar ke Sukabumi hanya untuk mendaftarkan diri menjadi anggota polisi,Indey pun diterima dan menjalani pelatihannya sampai pada tahun 1935.Lalu pada akhir 1935,indey ditempatkan di Ambon,tanah masa kecil yang begitu indah bagaikan bunga yang baru mekar.

     
     Selama indey bertugas di Ambon,ia terlibat dalam berbagai kampanye Belanda untuk mematahkan perlawanan suku-suku lokal Papua.Dengan berjalan nya waktu,tahun 1940 sampai tahun 1941,indey bekerja di polisi kolonial Klandestin untuk melacak pergerakan agen Jepang di Manukwari,karena di yakini agen Jepang ini tengah mengintai wilayah tersebut untuk di invansi,indey bersama Yosudarso menyusun rencana.

       Indey         : "Suatu penyelidikan tidak bisa dilakukan dengan
                             cara terang-terangan."


      Yosudarso : "ya,kita harus mencari cara agar tidak bisa
                             diketahui oleh Jepang."


      Indey           : "Sebaiknya kita menyamar saja."


      Yosudarso : "Apakah dengan cara menyamar agen Jepang
                             terkelabui dan tidak mengetahui nya?"


      Indey          : "Seharusnya tidak,karna mereka tidak mengetahui
                             siapa kita dan dari anggota mana kita."


      Yosudarso : "Lalu penyamaran seperti apa yang akan kita
                             kita lakukan dan tidak mencurigakan?"


      Indey          : "Bagaimana jika kita menjadi seorang nelayan
                             dan seorang tukang kebun."


      Yosudarso : "Baik,kita harus mencobanya."


     Hingga akhirnya Indey dan Yosudarso menjalankan rencananya dengan menjadi seorang nelayan.Penyamaran terus di lakukan hingga satu tahun lamanya.Karna idenya yang sangat bagus,Indey pun menjadi anggota terpercaya polisi kolonial.Karna ia anggota yang sudah sangat di percayai,Indey pun lebih bebas dari pada kebanyakan orang non-Eropa yang bisa berinteraksi dengan para tahanan politik.Bahkan,Indey berteman dengan beberapa tahanan tersebut seperti Sukarjo,Sugoro Atmoprasodjo,dan Hamid Siregar.Hingga ahirnya Indeypun paham kolonialisme dan menjadi mencintai RI.

     Pada tahun 1943,Indey bersama 32 pegawai sipil di tugaskan untuk berlayar dari teluk Tanah merah ke Binsbane.Selama disana ia dan anggota lainnya di latih dalam taktik terjun payung.Dan indey pun di rekrut menjadi pasukan sekutu guna melancarkan serangan di Pasifik Selatan dan Filipina.Pada April 1944,saat Jepang kalah,NICA pemerintahan sipil Hindia Belanda,berniat membangun kembali kontrol Belanda atas koloni.


     Setelah itu,indey dan pasukannya pun bergerak seperti semut merencanakan untuk menyerang Belanda di Nugini pada 25 Desember 1945.

      Indey       : "Siapkan pasukan untuk menyerang Belanda!"


      Pasukan : "Siap,berapa pasukan yang harus saya tugaskan?"


      Indey       : "Sebanyak-banyaknya!"

     Indey pun akan menyerang Belanda.Dengan tak lelahnya beliau pun menyusun rencana lain dengan menggunakan jalur politik.Pada bulan Oktober tahun 1946,ia menjadi anggota Komite Indonesia Merdeka(KIM).Pada perkembangan berikutnya,KIM berganti nama menjadi PIM(Partai Indonesia Merdeka) dan Marthen indey sebagai ketuanya.Pada saat kepemimpinan nya di PIM,Indey dan anak buahnya atau tentara sekutu menyampaikan protes kepada Belanda yang berusaha memisahkan Irian Barat dari Republik Indonesia.Namun kritikan atau protesnya itu menimbulkan kecurigaan dari kelompok Belanda.Tetapi Marthen indey tak menyerah dan terus maju.Setelah terus bertugas tak ada hentinya, akhirnya Indey pun mendapat kan cuti di Ambon bulan Januari 1946,ia menggunakan kesempatan cuti itu untuk menghubungi tokoh-tokoh mantan sersan militer Inggris Maluku yang pro-RI.Pada waktu itu, rencana yang sudah Marthen indey buat diketahui oleh Belanda.Indey,Sugoro,Silas Papare,dan Luksa rumkorem pun di tangkap dan di penjarakan oleh Belanda selama 3 tahun.


     Setelah bebas pada Januari 1947,Indey melakukan perjalanan ke Ambon untuk bergabung melawan Belanda disana.Namun lagi dan lagi indey kembali di tangkap oleh Belanda dan di penjara selama 4,5 tahun.Setelah di penjara Marthen indey menjadi paham nasionalisme dan menjadi anggota Indonesia melawan Belanda.Setelah itu Marthen indey merumuskan kekuatan Gerilya.


      Indey       : "Belanda tidak bisa kita diamkan semakin lama."


      Pasukan : "Lalu bagaimana kita bisa melawannya?"


      Indey       : "Kita harus melawannya secara sembunyi-sembunyi,
                          berpindah-pindah,dan penuh kecepatan."


      Pasukan : "Siap,kita harus melakukan serangan kilat."


     Kemudian, setelah kekuatan Gerilya itu di buat,Indey dan pasukan membantu menyelamatkan anggota RPKAD di Irian Barat selama TRIKORA.Isi dari TRIKORA tersebut yaitu menggagalkan pembentukan negara boneka Papua oleh Belanda, kibarkan merah putih di Irian Barat dan bersiap untuk mobilisasi umum demi mempertahankan kedaulatan dan kesatuan NKRI.Karna takut akan warganya tersakiti,Indey pun menyuruh warga untuk bersembunyi di rumahnya agar terlindungi dari peperangan yang terjadi."Masukkan dan jangan keluar rumah ketika ada serangan."ujarnya.Di tahun yang sama,ia menyampaikan piagam Kota baru kepada proklamator, Presiden Republik Indonesia pertama (1945-1966) Presiden Soekarno.Piagam tersebut berisi tentang penegasan tekad rakyat Irian Barat untuk tetap setia kepada NKRI.


      Soekarno : "Terimakasih,telah berjuang untuk RI,dan terus
                            setia kepada Papua tanah kelahiranmu."


      Indey         : "itu semua sudah menjadi kewajiban kami,karna
                            Indonesia berbeda tetapi tetap menjadi satu
                            kesatuan.Karna saya yakin Belanda akan
                            terkalahkan dengan kita sama-sama terus maju
                             dan bersatu."


      Soekarno : "Tekatmu begitu keras! Berangkatlah ke New York,
                            sampaikan tuntutan kepada PBB agar masa
                            pemerintah di persingkat dan Irian barat segera di
                            dimasukan ke dalam wilayah RI.

     Akhirnya,bulan Desember 1962,guna melakukan perundingan dengan utusan Belanda mengenai pengembalian Irian Barat ke dalam wilayah RI,bersama F.Y Bonay,Marthen Indey di berangkatkan ke New York sebagai anggota delegasi Indonesia mewakili Irian Barat untuk menyampaikan tuntutan kepada PBB agar masa pemerintahan di persingkat dan Irian Barat segera di masukkan kedalam wilayah RI.


     Lalu TRIKORA di akhiri dengan perjanjian antara RI dan Belanda.untuk sementara,PBB adalah pemegang kekuasaan Irian Setelah itu pada 1 Mei 1963 dimana secara resmi UNTEA(United Nations Temporary Executive Authority) menyerahkan kembali wilayah Irian Barat kepada pemerintahan Indonesia.Saat itu pula Bendera merah putih kembali dikibarkan di tanah Irian Barat secara gagah berani.Sesudah Irian Barat resmi menjadi wilayah RI dan namanya di ganti menjadi Irian Jaya.Tetapi Marthen indey tidak berhenti sampai disini,ia masih menyumbangkan tenaganya untuk membangun daerah itu.

     Atas semua perjuangan,kerja keras dan pengorbanannya,Marthen Indey kemudian di angkat menjadi anggota MPRS(Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) mewakili Irian Jaya.Namun tak lama dari itu,Marthen indey wafat pada 17 Juli 1986 di Jayapura.Tetapi sebagai kehormatan warga kepada beliau dan atas semua jasanya,ia pun di anugerahi Pahlawan Nasional pada 14 September 1993.Dan namanya pun dijadikan sebagai nama Rumah Sakit di Jayapura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun