Mohon tunggu...
Sera Joanne
Sera Joanne Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sampah Selalu Mengundang Temannya

24 Februari 2016   17:39 Diperbarui: 24 Februari 2016   17:44 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemandangan tak sedap akhir- akhir ini selalu terlihat oleh warga ketika sedang berjalan melewati sebuah jalan di daerah Gunung Sahari. Ada beberapa orang yang merasa terganggu dengan hal ini, dan ada pula yang mengabaikan hal tersebut. Mungkin mereka yang tak sering menggunakan jalan tersebut akan bersikap tak acuh terhadap hal itu. Tapi, bagi sebagian orang yang selalu menggunakan jalan tersebut akan merasa cukup terganggu.

Selama kurang lebih tiga minggu, tumpukan karung sisa pekerjaan para relawan kebersihan yang diperintahkan oleh salah seorang pegawai di kelurahan hanya dibiarkan tergeletak di pinggir jalan di wilayah gunung sahari. Karung- karung tersebut berisi sampah dan kotoran yang dikeruk dari selokan di daerah gunung sahari delapan dan sekitarnya. Tumpukan karung tersebut sebagian ditempatkan di depan sebuah rumah kosong di jalan tersebut yang hendak dijual oleh pemiliknya. Sedangkan sebagian lagi, diletakkan oleh para pekerja di sisi lain jalanan.

Memang benar, pihak keluarahan bermaksud baik untuk membersihkan wilayah gunung sahari yang dapat dibilang sangat tidak terawat. Namun, itikad baiknya ini tidak sepenuhnya mendatangkan kebaikan dan keuntungan bagi warga sekitar. Karena mengingat budaya orang jakarta yang tidak pernah sadar akan kebersihan lingkungan. kebanyakan orang jakarta memiliki kecenderungan untuk membuang sampah di tempat yang terlihat kumuh dan juga di tempat yang dipenuhi oleh sampah.

Meskipun, sebenarnya mereka tahu bahwa tempat itu bukanlah tempat sampah dan sampah- sampah yang terlebih dahulu ditempatkan di tempat tersebut hanyalah untuk sementara waktu dan sedang dalam proses pemindahan ke tempat pembuangan sampah. Namun, tetap saja berdasarkan pengamatan, kebanyakan orang akan memiliki kecenderungan untuk membuang sampah di tempat seperti itu.

Dikarenakan budaya buruk orang jakarta tersebut, maka tumupkan sampah yang dibiarkan oleh para pekerja di pinggir jalan Gunung Sahari dapat membawa masalah. hal ini dibuktikan dengan adanya tumpukan plastik, kardus dan kertas yang bercampur dengan tumpukan karung tersebut. padahal, pada mulanya di tempat tersebut hanya ada tumpukan karung sisa pembersihan.

Namun seiring bergantinya hari, makin banyak pula sampah yang tergeletak di tumpukan- tumpukan karung di jalan tersebut. Inilah mengapa sampah sering dibilang mengundang temannya, yaitu teman sesama sampah. Selain itu, juga sering terlihat orang berlalu- lalang di tempat tersebut membawa bungkusan makanan atau minuman. Kemudian setelah habis, mereka membuang sampah pembungkusnya ke tumpukan karung tersebut.

Selain itu, tumpukan sampah yang diletakkan di jalan tersebut juga sangat mengganggu para pejalan kaki. Di sisi kanan sepanjang jalan tersebut digunakan para warga setempat untuk memarkir kendaraan pribadi mereka. Sehingga, sudah tentu para kendaraan ini dapat dibilang memakan cukup banyak tempat di jalan. Akibatnya, ketika ada mobil yang melewati jalan ini bersamaan dengan pejalan kaki, otomatis si pejalan kaki harus minggir dan memberi jalan kepada mobil untuk lewat. Tapi dengan adanya tumpukan sampah ini, jujur saja cukup menyusahkan bagi para pejalan kaki untuk minggir ketika sedang berpapasan dengan sebuah mobil.

Terlebih lagi, jika kebetulan ada lebih dari dua mobil yang lewat dan mobil tersebut dapat dibilang berukuran cukup besar. Memang betul tidak sepanjang jalan dipenuhi oleh karung- karung tersebut. Tapi, tak bisa dihindarkan ketika anda sedang berjalan di dekat karung- karung ini dan tiba- tiba sebuah mobil berpapasan dengan anda. Maka mau tidak mau, anda harus minggir ke tempat di dekat sampah- sampah itu berada. Karena jika anda mencoba untuk mencari solsi dengan minggir ke tempat di mana mobil diparkirkan, besar resiko untuk terserempet mobil yang sedang berjalan.

Dan bagi sebagian orang, sangatlah tidak nyaman untuk berdiri di dekat tumpukan sampah selagi memberi jalan bagi mobil yang sedang lewat, apalagi mengingat sempitnya jalan tersebut bagi mobil karena pengalihan fungsi pada sisi kanan jalanan tersebut sebagai lahan parkir, sehingga mobil yang melewati daerah tersebut harus berhati- hati dan berjalan secara perlahan.

Masalah lingkungan seperti ini mungkin dianggap kecil bagi sebagian orang dan tidak penting. Namun, masalah kecil dan tidak penting ini dapat menjadi besar dan penting jika terus menerus dibiarkan. Oleh karena itu, masalah ini harus segera diatasi secepatnya dengan memperbaiki koordinasi dari para pihak pengurus kegiatan pembersihan lingkungan ini. Yang mana bermasalah dalam bagian pengangkutan sampah sisa pembersihan. Pemimpin Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setempat juga harus ikut campur dan malah harus menjadi yang paling berperan dalam menangani masalah seperti ini sebelum menjadi masalah yang besar dan merepotkan nantinya.

Selain pihak Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), para warga di daerah Gunung Sahari ini juga harus memiliki budaya yang baik dalam menjaga kebersihan lingkungan demi kenyamanan bersama para warga. Dalam menumbuhkan budaya ini, kembali lagi kepada pihak Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) untuk memberikan penyuluhan dan pengetahuan serta kebijakan yang tegas kepada warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, juga dibutuhkan perhatian yang lebih terhadap kebersihan lingkugan mengingat budaya orang jakarta ini yang tak ada mati-matinya dari generasi ke generasi.

Hingga saat ini, kondisi jalan di Gunung Sahari delapan sudah membaik. Saat ini, sudah banyak warga yang memberi masukan kepada RT dan RW di wilayah ini, dan sekarang ini, karung- karung tersebut sedang berada dalam proses pemindahan ke tempat yang seharusnya sehingga kenyamanan di daerah ini dapat semakin ditingkatkan lagi. Dari kejadian ini, hendaknya pihak RT dan RW di setiap daerah di Jakarta mempelajari seuatu, yaitu pihak RT dan RW harus lebih tanggap dan perhatian terhadap kenyamanan dan kebersihan lingkungan di setiap daerah di Jakarta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun