Pada kesempatan kali ini, saya ingin teman-teman pembaca mengikuti apa yang telah saya tulis pada satu minggu lalu. Supaya teman-teman lebih mendalami dan memahaminya, teman-teman dapat mengakses tulisan ini terlebih dahulu.
Saya dan teman-teman kelompok sudah berjalan selama hampir 4 minggu bekerja sama dan belajar dengan Komunitas AMAN. Banyak sekali perkembangan yang dapat diulik seiring waktu berdinamika dengan orang-orang baru dari berbagai kebudayaan dan adat yang berbeda. Pada minggu pertama, saya dan kelompok melakukan perkenalan dan mulai mengenal komunitas tersebut meskipun baru di permukaan saja. Pada perkenalan tersebut kami diwajibkan untuk mengikuti akun Instagram AMAN.Â
Pada minggu ke-2 dan ke-3, saya dan kelompok diminta untuk mulai memikirkan konsep-konsep modern untuk ketahanan konten bagi Komunitas AMAN. Seperti contohnya membuat twibbon, membuat tiktok yang sedang trend (menggunakan kebaya), mengikuti webinar, dan mempublikasi acara-acara pada ulang tahun AMAN yang ke-20.Â
Pada ulang tahun AMAN ke-20 tanggal 17 Maret 2021, saya dan kelompok diminta untuk mengunggah twibbon dengan foto menggunakan baju adat, dan baju adat yang digunkan boleh bebas dan tidak dibatasi sesuai adat masing-masing. Komunitas memberikan kebebasan untuk eksplorasi adat-adat agar tidak adanya jarak dan stereotype dari masing-masing adat yang ada. Ide-ide eksternal dari generasi muda untuk AMAN sangat diapresiasi oleh komunitas dan dapat dipertimbangkan untuk eksekusinya yang lebih lanjut.Â
Pihak komunitas AMAN meminta hal itu karena selama ini, yang mengetahui berita-berita mengenai masyarakat adat hanya mereka yang berada pada bagian internal komunitas tersebut. Maka, pihak komunitas meminta bantuan kepada kami, agar komunitas dalam melakukan community development dengan mengikuti gaya hidup dan hal yang sedang trendi masa kini, agar masyarakat luas dapat lebih tertarik dan memahami komunitas AMAN dan segala kegiatannya. Komunitas AMAN juga mengadakan pameran seni dan foto dalam rangka memperingati hari ulang tahun Komunitas AMAN.Â
Belum terlalu banyak hal yang saya dan kelompok lakukan pada komunitas ini, kami masih harus mengikuti alur yang diminta dari komunitas AMAN. Rencana-rencana kedepan pun belum terbentuk sebegitu matangnya, namun keterbukaan komunitas ini membuat saya dan kelompok semakin tertantang dan bersemangat untuk berproses dan berdinamika bersama komunitas AMAN.Â
Dari banyak sekali anggota komunitas ini, sungguh suatu kehormatan karena kami dapat terjun langsung dalam perencanaan acara-acara kedepan yang dilakukan oleh AMAN. Untuk saat ini, AMAN masih fokus terhadap berita-berita di sekitar yang terjadi, kegiatan charity yang dilakukan komunitas, dan koordinator pada bagian publikasi komunitas AMAN masih banyak hal untuk dipikirkan perihal bagaimana agar AMAN terlihat di mata generasi muda dan khalayak luas, karena melihat partisipasi aktif masyarakat membuat komunitas semakin konsisten dalam berkembang demi komunitas. Saya dan kelompok mengijuti pergerakkan yang dilakukan komunitas AMAN apabila ada perintah dari koordinator komunitas tersebut.Â
Tidak semua kegiatan dapat disambangi oleh kami karena ada kegiatan-kegiatan tertentu yang sifatnya privat. Maka, belum adanya gambaran dari saya dan kelompok mengenai perencanaan kegiatan komunitas pada minggu ke-5 dikarenakan belum adanya info yang disampaikan ke saya dan kelompok. Pastinya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh AMAN dan kami (kelompok) nantinya akan dipublikasi melalui bantuan media sosial khususnya Instagram yang dapat diakses oleh siapapun. Partisipasi eksternal juga sangat membantu saya dan kelompok sebagai volunteer dan mereka yang menjadi anggota/pengurus komunitas AMAN.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H