Mohon tunggu...
Septiasari
Septiasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello! Aku hanya ingin sharing, jadi kalau ada kesalahan penulisan, materi, dan lainnya boleh banget disampaikan. Enjoyy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghadapi Tantangan Penggunaan Gadget Berlebihan: Intervensi untuk Kesehatan Mental

9 November 2023   07:00 Diperbarui: 9 November 2023   07:11 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era digital yang saat ini menjamur mengantarkan manusia pada kemudahan-kemudahan yang dapat dilihat signifikan dampaknya, baik itu positif ataupun negatif. Pada era digital tersebut salah bidang yang mengalami perkembangan adalah pada bidang komunikasi. Adanya gadget atau ponsel yang mempunyai beragam macam fitur-fitur canggih sangat memanjakan manusia untuk terus menggunakannya. 

Peralihan demi peralihan gadget pada masa dulu hingga masa kini tentu menarik karena pada setiap peralihannya memiliki banyak perubahan-perubahan yang semakin membuat manusia mudah dan puas dalam penggunaannya. Namun, dampak baik tersebut disertai dengan dampak negatif yang sangat menjengkelkan. 

Data dari wearesocial.com menunjukkan bahwa penggunaan media sosial di Indonesia pada Januari 2023 ada sebnayak 167 juta atau 60,4% dari populasi Indonesia. Sedangkan waktu yang dihabiskan untuk bermain media sosial di Indonesia mencapai 3 jam 18 menit setiap harinya. Durasi tersebut menjadi yang tertinggi nomor 10 di dunia. Kemudian, ada 98,3% jumlah pengguna internet di Indonesia yang menggunakan telepon genggam. Rata-rata orang Indonesia menggunkaan internet selama 7 jam 42 menit setiap harinya. Penggunaan paling banyak yaitu pada umur 25-34 tahun yaitu sebanyak 15,2%. Data tersebut terlihat sangat miris dan sudah seharusnya ada suatu tindakan untuk mengurangi, meminimalisir, atau menyembuhkan dampak negatif tersebut.

Suatu tindakan yang dapat digunakan yaitu intervensi dengan beberapa rancangan atau program di dalamnya. Dapat juga berupa psikoedukasi, psikososial, atau memakai  intervensi internet yang sudah ada selama sekitar 20 tahun dengan penyebutan atau istilah yang belum pasti untuk penggambarannya seperti pengobatan berbasis web, terapi online, atau intervensi digital. 

Intervensi internet dapat dilakukan dengan bentuk ICBT (Internet Cognitive Behavior Therapy) atau dengan bentuk lainnya. Untuk program intervensi pada masalah penggunaan gadget dapat menggunakan program berdasarkan terapi perilaku kognitif, program berdasarkan intervensi pendidikan, program berdasarkan psikologi postif, dan program berdasarkan terapi kelompok multikeluarga. Program-program tersebut jika dilakukan secara teratur dapat mengurangi penggunaan gadget yang berlebihan. 

Kemudian, karena penggunaan gadget berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif yang tidak sedikit, salah satunya adalah gangguan pada kesehatan mental. Hasil penelitian pada tahun 2023 oleh Kamaruddin dkk menunjukkan bahwa dampak pada kesehatan mental karena gadget adalah kecemasan, stres, dan kecanduan gadget. 

Marchira (2018) menyebutkan bahwa pengaruh gadget terhadap kesehatan mental adalah cyberbullying, adiksi pada game, internet, sosmed, dan online shop, dapat insomnia, cemas, depresi, dan bahkan gangguan psikotik. Maka dari itu penting adanya intervensi untuk kesehatan mental karena penggunaan gadget berlebihan yaitu dengan (1) membatasi penggunaan gadget, dapat menggunakan jadwal spesifik dan menggunakan batas atau pengingat aplikasi atau yang lainnya, (2) mode malam, ini untuk mengurangi cahaya biru yang dapat mengganggu tidur, (3) melakukan kegiatan di luar ruangan, ini akan membuat individu berinteraksi dan sibuk sehingga mengurangi isolasi sosial, (4) nonaktif notifikasi, ini dapat membantu mengurangi gangguan yang terus-menerus, (5) bantuan sekitar, ini dapat teman, keluarga, atau layanan profesional sehingga kesehatan mental individu tidak semakin membuuk, (6) melakukan hobi/hal yang disukai, ini dapat membuat individu mengalihkan perhatian sejenak pada hal atau hobi yang sedang dikerjakan, namun pastikan bahwa hobi/kegiatan itu tidak menggunakan gadget, (7) kesadaran diri, ini hal pertama yang harus dilakukan dan sangat penting agar mengurangi penggunaan gadget, (8) istirahat digital, ini maksudnya adalah dengan tidak menggunakan digital sama sekali pada hari tertentu. Penerapan intervensi tersebut tentunya membutuhkan bantuan orang-orang sekitar, terutama pada anak-anak yang sudah kecanduan gadget.

Penggunaan gadget yang berlebihan di Indonesia ini sudah dikatakan dalam kondisi darurat karena rata-rata orang Indonesia menggunkaan internet selama 7 jam 42 menit setiap harinya, belum lagi pada rata-rata penggunaan aplikasi atau hal-hal yang dapat diakses melalui gadget. Maka dari itu penting adanya intervensi dengan program atau perencanaan yang tepat, apalagi pada anak-anak yang sudah kecanduan gadget karena penggunaan gadget berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.

Daftar Pustaka                  

Andersson, G. (2018). Internet interventions: past, present and future. Internet interventions, 12, 181-188.

Caas, E., & Estvez, E. (2021). Intervention programs for the problematic use of the internet and technological devices: A systematic review. Electronics, 10(23), 2923.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun