Mohon tunggu...
Septiasari
Septiasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello! Aku hanya ingin sharing, jadi kalau ada kesalahan penulisan, materi, dan lainnya boleh banget disampaikan. Enjoyy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Seumur Hidup bagi Orang Dewasa di Era Society 5.0

17 Juni 2023   08:08 Diperbarui: 17 Juni 2023   08:21 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini, di era society 5.0 terdapat berbagai macam perubahan di bidang-bidang kehidupan. Konsep society 5.0 memungkinkan manusia untuk menggunakan ilmu pengetahuan dengan basis modern seperti AI, robot, dan IoT untuk memenuhi kebutuhan dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman. Era tersebut tentu saja menimbulkan perubahan yang cukup signifikan bagi manusia, adanya berbagai tantangan yang harus dihadapi, dan lainnya yang tentu saja tidak dapat dipelajari dengan instan. Penelitian yang dilakukan oleh Mau, dkk (2022) menjelaskan bahwa orang dewasa memang harus terus menerus belajar dengan berbagai model yang tepat untuk meningkatkan kompetensi, kualifikasi, dan mendapatkan pengalaman hidup dari pendidik dan sumber-sumber belajar supaya dapat bersaing secara sehat di era masyarakat 5.0. Pada praktiknya, era society ini memiliki dampak positif walaupun memiliki sejumlah dampak negatif. Dampak positifnya seperti peningkatan akses informasi, menunjang pendidikan online, terwujudnya ekonomi digital, dan kemudahan dalam bertransaksi. Sedangkan dampak negatifnya seperti kerugian sosial, ketergantungan teknologi, diskriminasi, dan keamanan informasi yang terkadang bocor. Perlu digaris bawahi bahwa era society 5.0 ini akan bermanfaat ketika digunakan dengan baik pula, kemudian dengan adanya perubahan yang manusia sendiri terkadang tidak dapat memprediksi maka diperlukan acuan atau patokan supaya tetap aman dalam menentukan hal-hal penting, salah satu patokan tersebut adalah dengan pendidikan orang dewasa yang salah satu jenisnya ada pendidikan seumur hidup.

            Sedangkan pendidikan orang dewasa saat ini sangatlah kompleks dan menantang. Pendidikan orang dewasa sendiri sudah dirumuskan sejak tahun 1833 oleh Alexander Kapp. Pembelajaran orang dewasa menurut Pannen (dalam Nuarca, 2017) merupakan suatu proses yang dapat menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. Orang dewasa menganggap bahwa belajar berkaitan dengan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya. Menurut UNESCO, pendidikan orang dewasa yaitu sekumpulan proses pendidikan yang diorganisasikan, apa pun isi, tingkat, metode yang digunakan (formal atau non formal, akademi atau universitas atau latihan kerja) yang dapat membuat orang dianggap dewasa oleh masyarakat karena adanya pengembangan kecakapan, menambah ilmu pengetahuan, dan meningkatkan kualifikasi profesionalnya sehingga dapat membuat perubahan terhadap sikap dan perilakunya.

            Pada pendidikan orang dewasa, salah satu jenis-jenis pendidikan orang dewasa adalah pendidikan seumur hidup. Pendidikan seumur hidup atau lifelong education merupakan pembelajaran yang terjadi terus menerus dan berkesinambungan dari lahir sampai meninggal dunia dan pada setiap fase perkembangannya harus memenuhi tugas-tugas. Tujuan dari pendidikan seumur hidup ada dua yaitu untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan hakikat dan kodratnya sehingga pada saat masa pertumbuhan dan perkembangan dapat terwujud secara wajar. Kedua, dengan adanya pengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia yang bersifat hidup dan dinamis maka sudah seharusnya ada pendidikan wajib belajar terjadi selama rentang umur manusia. Pendidikan orang dewasa memiliki konsep dasar yaitu sebagai tujuan atau ide formal, sebagai respon terhadap kehendak, sebagai cara yang logis untuk mengatasi masalah, dan sebagai desain dari kurikulum. Kemudian, implikasi dari konsep pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori di bawah ini yaitu:

  • Pendidikan baca tulis fungsional. Realisasi dalam program ini ada dua yaitu memberikan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, lalu yang kedua dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan. Ini akan menjadi salah satu tantangan berat mengingat bahwa Indonesia masih tergolong dalam negara berkembang. Data UNESCO menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hnaya 0,001% yang artinya dari 1.000 orang hanya 1 orang yang minat membaca. Hal tersebut sangat memprihatinkan.
  • Pendidikan vokasional. Pendidikan vokasional merupakan program pendidikan yang berlangsung di luar sekolah bagi anak di luar batas usia sekolah dan pendidikan bagi formal maupun non formal. Pada Pendidikan Orang Dewasa (POD) ada sejumlah program yang dapat dicoba untuk orang dewasa yang dapat dilakukan dengan offline atau online yang disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Pendidikan profesional. Salah satu realisasi pendidikan seumur hidup adalah built in mechanism dimana adanya kemungkinan bagi golongan profesional untuk mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan terkait metodologi, perlengkapan, terminologi, dan sikap profesionalnya.
  • Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan. Pada era globalisasi saat ini tentu saja menimbulkan perkembangan dan perubahan dalam kehidupan dan tentu saja dengan adanya hal tersebut membuat masyarakat harus mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan.
  • Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik. Adanya perkembangan dan perubahan diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik agar tetap dapat bertumbuh.

            Maka dari, pada proses pembelajaran orang dewasa dapat dikatakan bahwa pendidikan seumur hidup penting diterapkan di era society 5.0 ini untuk mengontrol diri agar tidak keluar dari jalur aman. Pada era 5.0 pendidikan dijadikan sebagai patokan mutlak untuk menentukan sasaran dan tujuan hidup yang pasti. Karena itu, orang dewasa wajib adanya bimbingan dan tuntunan dari pendidik yang ahli di bidangnya untuk menemukan sesuatu secara mandiri dan berkelanjutan. Pada era 5.0 tersebut manusia dianggap sebagai pusat tatanan kehidupan yang menyeimbangkan kemajuan pendidikan. Upaya dalam peningkatan atau pengembangan pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat yang berpusat pada masyarakat 5.0.

           

Referensi

Jannah, F. (2013). Pendidikan Seumur Hidup dan Implikasinya. Dinamika Ilmu, 13(1).

Mau, M., Saenom, S., Martha, I., Ginting, G., & Sirait, S. (2022). Model Pembelajaran Orang Dewasa di Era Masyarakat 5.0. Skenoo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 2(2), 165-178.

Nuarca, I. K. (2017). Model Pendidikan Orang Dewasa. Diakses pada 14 Juni 2023 melalui http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/26244/1/e0c1ee92da7c4ceff681c15ceb170344.pdf

Suhartono, S. (2017). Konsep Pendidikan Seumur Hidup Dalam Tinjauan Pendidikan Islam. Al-I'tibar: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 17-26.

https://pasla.jambiprov.go.id/society-5-0-implikasi-bagi-individu-dan-masyarakat/#:~:text=Society%205.0%20membawa%20perubahan%20besar,%2C%20diskriminasi%2C%20dan%20keamanan%20informasi.

https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun