Drama Korea merupakan seri televisi yang berasal dari negara Korea. Seri televisi korea telah masuk ke Indonesia sejak lama, berbarengan dengan masuknya industry music korea. Drama Korea memiliki banyak sekali genre, seperti romance, Action, comedy, Mystery, horror, melodrama, slice of life, dan sebagainya. Pada arikel ini penulis akan membahas tentang komunikasi non-verbal pada serial drama Korea berjudul “Summer Strike” salah satu drama bergenre slice of life, romace dan melodrama.
Summer Strike merupakan serial drama Korea yang diangkat dari Webtoon yang ditulis oleh Joo Young Hyun dengan judul yang sama. Drama ini memiliki konflik drama yang sederhana, namun memiliki cerita persoalan hidup yang rumit dan kelam. Di dalam drama ini terdapat persoalan keluarga, pencarian jati diri, trauma masa lalu, dan percintaan, yang dikemas dengan tempo yang lambat.
Drama Korea ini mengkisahkan seorang wanita bernama Lee Yeo Reum yang mengalami masa-masa berat dalam hidupnya. Menerima perlakukan yang tidak adil dari tempat kerjanya, putus dengan pacarnya hingga mendapat kabar duka sang Ibu. Setelah ia mengalami masa-masa berat itu akhirnya ia memutuskan untuk tidak melakukan apa-pun dan pindah ke sebuah desa kecil Angok untuk menemukan jati diri yang baru. Di desa Angok, ia bertemu dengan Ahn Dea Bom yang merupakan perpustakawan di desa Angok dan juga bertemu Kim Bom seorang siwi SMA Angok.
Awal kedatangan Lee Yeo Reum ke desa Angok beberapa warga desa yang tidak suka akan kehadirannya, termasuk Kim Bom. Keputusannya tinggal di sebuah Gedung biliar yang tidak pernah terpakai membuatnya tidak disukai. Tinggalnya Lee Yeo Reum di sana membuat warga teringat Kembali pada sebuah kasus pembunuhan dan menciptakan masalah baru. Namun seiring berjalannya waktu warga desa menerimanya dan berbaik hati padanya, hingga akhirnya kasus pembunuhan kakak Ahn Dea Bom terpecahkan.
Pada drama serial drama Korea “Summer Strike” lebih banyak menggunakan komunikasi Non-verbal dan sedikit komunikasi Verbal. Oleh karena itu pada artikel ini penulis akan menyoroti penggunaan komunikasi non-verbal pada serial drama korea “Summer Strike”.
Komunikasi Non-verabal
Komunikasi Non-Verbal merupakan sebuah isyarat atau bahasa diam (silent language) (Cangara, 2018). Jadi komunikasi non-verbal merupakan sebuah pesan yang tidak disampaikan melalui sebuah kata melainkan melalui sebuah simbol yang kaya makna. Penggunaan komunikasi non-verbal lebih sering digunakan orang dari pada komunikasi verbal.
Terkadang untuk menggambarkan suatu yang tidak bisa diucapkan, orang akan membuat sebuah gerakan tangan untuk menggabarkannya dan memberikan penekanan serta memperjelas. contoh ketika kita berpisah dengan teman kita di persimpangan Jalan, lalu kita melambaikan tangan dan berkata "sampai bertemu besok".
Gerakan tangan atau lambaian tangan itulah komunikasi non-verbal, namun selain gerkan tangan masih banyak simbol non-verbal. sistem kode non-verbarl menurut Burgoon, yaitu Kinestics (gerakan tubuh), Paralanguage (cara bicara seperti nada bicara, intonasi, keras/lemahnya suara, kecepatan bicara dan lai-lain), Penampilan Fisik, Bau-bauan, Diam, Warna, Haptics (sentuhan seperti memeluk, berpegangan tangan, dan lain-lain), Proxemic (Jarak kedekatan), Chronemic (waktu), Artefak (objek kebendaan).
Komunikasi Non-verbal dalam drama korea “Summer Strike”