Mohon tunggu...
Septiana Hasmita
Septiana Hasmita Mohon Tunggu... Lainnya - Istri dan Ibu, fikrul Islam, menulis keprihatinan dan keresahan yang terjadi di masyarakat.

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad)

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Bayi Menjadi Korban Perdagangan Orang, Negara "Jangan Gagal Fokus"

20 Juli 2023   07:04 Diperbarui: 20 Juli 2023   07:13 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rakyat mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidup bahkan pada ranah kebutuhan primer. Akhirnya, masyarakat gelap mata dan menghalalkan segala cara hanya demi cuan. Ditambah negara pun tidak peduli dengan masalah keimanan masyarakat. Keimanan dan ketakwaan masyarakat dianggap sebagai ranah privasi individu. Keimanan masyarakat yang lemah dan kondisi ekonomi yang sulit, wajarlah, tindakan keji yang mencederai martabat sebagai manusia pun dilakukan, seperti perdagangan bayi.

Di sisi lain, penindakan dengan UU Perlindungan Anak dan UU TPPO telah memaksakan norma hukum dengan standar baru, yaitu HAM kepada masyarakat. Standar baru ini akan menggeser standar yang sudah ada dari norma agama, termasuk Islam. Dengan kata lain, penindakan ini sebenarnya lebih pada menguatkan norma hukum berdasarkan HAM dibandingkan menyelesaikan masalah kejahatan itu sendiri. Terbukti, kasus kejahatan perdagangan orang selalu ada, bahkan makin banyak.

Namun, mirisnya masyarakat makin meninggalkan norma Islam dalam memandu perbuatannya. Masyarakat jadi hilang rasa "takut dosa" hingga mudah melakukan kejahatan. Jadi masyarakat kita lebih fasih bicara hak asasi manusia dibanding bicara tentang Islam. Ironis untuk masyarakat yang mayoritas muslim. Penyelesaian dengan menitikberatkan penindakan pemenjaraan pelaku saja sesuai UU Perlindungan Anak dan UU TPPO tanpa menyelesaikan faktor pendorong kejahatan tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan, cara ini seakan menutupi kegagalan negara yang seharusnya mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya.


Saatnya Berbenah

Oleh karenanya, sudah saatnya negara dan semua elemennya berbenah dengan menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat, melayani semua kebutuhan dasar dan sekunder rakyat dengan mudah, memberikan keadilan, dan rasa aman.

Negara juga harus berbenah dari sisi adopsi tata aturan untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyatnya. Telah terbukti tata aturan ekonomi kapitalisme dan demokrasi telah menyengsarakan rakyat negeri ini. Saatnya mengambil syariat Islam. Islam adalah petunjuk dan solusi kehidupan dari Allah Swt., Rabb manusia, sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 89:

"Dan Kami turunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun