Mohon tunggu...
Septiana Hasmita
Septiana Hasmita Mohon Tunggu... Lainnya - Istri dan Ibu, fikrul Islam, menulis keprihatinan dan keresahan yang terjadi di masyarakat.

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad)

Selanjutnya

Tutup

Financial

Polemik Kenaikan Harga Mi Instan, Dapatkah Proyek Lumbung Pangan Sorgum Menjadi Solusi?

11 September 2022   18:15 Diperbarui: 11 September 2022   18:20 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka menjadi pertanyaan, akan diarahkan kemana proyek lumbung pangan berbasis sorgum ini? Adakah untuk menyuplai kebutuhan dalam negeri atau hanya sebagai agenda global penuntasan ancaman krisis pangan dunia? Apalagi negara-negara agraris di dunia memang sedang diarahkan untuk mengatasi kerawanan pangan global. Ditambah inflasi tinggi yang terjadi di banyak negara sehingga harga makanan melejit dan penduduk banyak yang tidak mampu membelinya.

Bukankah sangat ironis bagi sebuah negara agraris, yang mengekspor hasil pertanian untuk mengatasi kerawanan pangan global. Tapi, di sisi lain, sumber kebutuhan pangan utama penduduknya masih bergantung pada impor. Sebagaimana telah diberitakan, pemerintah Indonesia baru saja menerima penghargaan dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) karena sistem ketahanan pangan yang baik dan berhasil swasembada beras pada periode 2019---2021.

Kendati demikian, sepanjang Januari-April 2022, USDA mencatat, Indonesia mengimpor beras dari India (55%), Pakistan (19,1%), dan Thailand (13,7%). (CNBC Indonesia, 15/08/2022). Kondisi ini diperparah oleh ketakseriusan pemerintah untuk membangun pertanian, sistem pengolahan hasil pertanian, dan rantai distribusi hasil pertanian ke konsumen/masyarakat. Padahal, pertanian itu menyangkut hidup dan mati manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun