Mohon tunggu...
Septyan Hadinata
Septyan Hadinata Mohon Tunggu... Lainnya - buruh

Ikhlas bersama sabar dalam mengembara di dunia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Media Massa Terjerat Demokrat

20 Februari 2012   14:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:25 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maraknya pemberitaan tentang Partai Demokrat di beberapa media massa baik cetak maupun elektronik sekarang ini, telah membuat media massa terperangkap oleh sebuah dagelan Politik Partai Demokrat. Tanpa disadari oleh media, pemberitaannya telah mengangkat pamor Partai SBY itu lebih populer lagi ditengah sorotan tajam publik atas hasil survey beberapa lembaga survey.

Partai Demokrat sebagai partai penguasa tentunya bisa leluasa membuat berbagai cara dalam mempertahankan kekuasaannya. Termasuk dalam membuat sebuah opini politik kepada publik, seperti melalui kasus Nazarudin yang semakin dibuat panas dan menggoyang kursi Anas. Dan trik tersebut ternyata sangat ampuh sekali termasuk menarik para media massa masuk dalam perangkapnya.

Semakin gencar media massa menyerang, maka akan semakin lancar dagelan politik itu dijalankan dan akan membuat bingung media massa itu sendiri mencari ujung ceritanya. Karena selama ini setiap isu besar yang menjadi sorotan utama media dan publik tidak pernah ada ujungnya, selalu bias bahkan hilang begitu saja. Dan selalu muncul isu baru dengan jalan ceritanya baru pula.

Akibat maraknya pemberitaan isu isu besar oleh media massa seperti yang terjadi sekarang ini mengenai Partai Demokrat, justru bukan menjadikan simpati dari  ( sebagian ) masyarakat, khususnya kalangan menengah kebawah yang merupakan mayoritas penduduk di negeri ini, tetapi justru membuat masyarakat itu semakin apatis tidak peduli dengan apa yang tengah terjadi.

Jadi sebaiknya media massa dalam mengungkap sebuah bencana besar negeri ini termasuk kasus di tubuh Partai Demokrat harus lebih bijak dan tidak terjebak. Memang media massa mempunyai peranan  penting dalam mengkontrol para pemegang kebijakan negeri ini, termasuk mengungkap sebuah fakta nyata tipu daya para penguasa bangsa yang telah membuat semakin terpuruknya citra bangsa ini dimata dunia. Tetapi bukan berarti media massa harus terus terusan terjabat dalam satu buah cerita drama yang dibuat oleh penguasa sehingga media massa melupakan persoalan besar lainnya, nyata membuat rakyat semakin sengsara.

Dan sekarang ini pemberitaan oleh media massa tentang kisruh Partai Demokrat, oleh beberapa media ditampilkan sebagai  alat menyerang untuk sebuah kepentingan politik pemilik media massa. Bahkan hampir nampak jelas sebuah kemunafikan media massa dibalik tajamnya pemberitaan  mengenai Partai Demokrat. Padahal kalau media massa benar benar berpihak  dan bertanggung jawab kepada publik bukan kepada pemilik, maka media massa tidak akan terbawa arus sebuah kasus saja yang sengaja dimunculkan.   Media massa akan tetap berwibawa dan menjadi kebanggaan publik, apabila bisa memposisikan dirinya sebagai pilar kebenaran.

Partai Demokrat akan terjerat tangannya sendiri, apabila media massa telah menyatukan dirinya dengan jiwa rakyat yang teraniaya. Tetapi apabila media massa masih ditumpangi sebuah kepentingan politik, maka bukan mustahil rakyat selain akan tidak percaya kepada penguasa juga tidak akan percaya terhadap media massa.  Mampukah media massa  lepas dari jeratan partai Demokrat ?.... * Septyan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun