Kerugian yang dialami petani ini membuat mereka kesusahan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Petani biasanya mencari pekerjaan sampingan untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka, akan tetapi pada masa pandemi saat ini pekerjaan sampingan susah untuk didapatkan.
Hal ini membuat petani semakin terpuruk dengan keadaan yang dialami, mereka akhirnya memutuskan untuk tidak menanam sawahnya atau membiarkan lahannya tidur sejenak karena mereka khawatir hama tikus menyerang tanaman mereka kembali.
"Setelah ini, saya tidak langsung menanam padi lagi saya biarkan sebentar sawahnya biar tikusnya pada pergi. Saya khawatir jika langsung ditanam hasilnya akan sia-sia dan membuat saya rugi karena saya rasa tikusnya masih banyak dan akan menyerang kembali dengan ganasnya," ujar Suwoto (45).
"Serangan tikus ini tidak terjadi sekali dua kali tetapi sudah sering terjadi jadi saya harap pemerintah bisa membantu mencari solusi terkait cara pembasmian tikus ini," tambah Suwoto (45).
(SAK).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H