PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR FISIKA SISWA TENTANG TEGANGAN PERMUKAAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 TOBOALI
Oleh : Septria Milda, S.Pd
Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
A. Â PENDAHULUANÂ
Perkembangan teknologi di zaman sekarang menuntut para Guru untuk melakukan perubahan strategi pembelajaran mengunakan model pembelajaran yang beragam dan TPACK yang mendukung. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam praktik baik (Best Practice) ini adalah Guru yang kurang mengoptimalkan model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sesuai dengan karateristik siswa dan selaras dengan materinya, sehingga pembelajaran kurang menarik perhatian/minat dan cenderung membosankan.
Praktik baik ini penting untuk dibagikan karena merupakan salah satu model pembelajaran terbaik dari beberapa model yang digunakan pada saat PPL berlangsung. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided inquiry) dengan metode eksperimen dan diskusi menunjukkan hasil yang terbaik terhadap minat belajar fisika siswa tentang tegangan permukaan di SMA Negeri 2 Toboali.
Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktek pembelajaran adalah guru selaku organisator dan fasilitator, guru tidak memberitahukan konsep-konsep tetapi membimbing siswa menemukan konsep-konsep tersebut dengan melalui kegiatan belajar, sehingga konsep yang didapat berdasarkan kegiatan dan pengalaman belajar akan selalu diingat siswa dalam waktu yang lama.
B. PEMBAHASAN
Dalam proses pembelajaran penulis menemukan beberapa tantangan dan yang paling mendasar adalah waktu yang tidak cukup untuk melakukan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided inquiry), tidak cukup waktu untuk semua kelompok mempresentasikan hasil penemuan pada percobaan, sehingga akan menimbulkan ketidakminatan mereka dalam belajar fisika karena mereka merasa tidak diberi kesempatan untuk mempresentasikan pendapatnya, serta kurangnya waktu untuk asesmen sumatif menggunakan Classpoint App dikarenakan sinyal yang tidak cukup kuat menyebabkan terkendalanya hasil penilian.