[caption caption="Gerbang Selamat datang berlatar geblek renteng"][/caption]
Geblek [ge;blèk], makanan yang berbahan dasar tepung tapioka itu memang merupakan makanan khas Kabupaten paling barat di Yogyakarta, KUlon Progo. Pembuatan makanan ini pun cukup sederhana, tepung tapioka dikukus setengah matang lalu diuleni bersama bawang putih dan garam kemudian dibentuk seperti cincin, setelahnya digoreng.
[caption caption="geblek mentah siap digoreng"]
[caption caption="geblek & tempe benguk /www.jogjareceipe.tk"]
Namun sekarang ini geblek tidak hanya berupa makanan saja. Tetapi juga berupa batik. Loh kok batik ? Iya, di tahun 2012 yang lalu Bupati Kulon Progo menyelenggarakan lomba design motif batik khas Kulon Progo. Dari lomba itu terpilihlah juara dengan motif bernama “Geblek Renteng” (geblek yang bergandeng-gandeng). Motif geblek renteng sendiri memiliki arti bahwa masyarakat Kulon Progo bersatu padu membentuk jalinan yang utuh dan tidak putus, seperti angka delapan.
[caption caption="salah satu seragam sekolah dengan motif geblek renteng"]
Seiring dengan terpilihnya motif “Geblek Renteng” sebagai motif batik khas Kulon Progo itu, bupati yang kini masih menjabat dari beberapa tahun yang lalu mewajibkan pelajar dan instansi untuk memakai seragam batik Geblek Renteng. Hal itu tentu berdampak positif untuk perajin batik lokal di Kulon Progo.
[caption caption="pelajar dengan batik geblek rentengnya"]
[caption caption="halte pun berhias geblek renteng"]
[caption caption="bangku di Alun-alun Wates"]
Tidak hanya sampai di situ saja, “geblek” banyak menghiasi sudut-sudut kota di Kulon Progo. Mulai dari pot bunga di sepanjang jalan protokol, kursi taman, halte. Geblek kini bukan hanya menjadi makanan khas saja, akan tetapi sudah menjadi identitas untuk Kabupaten Kulon Progo.
*Foto dok. pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H