Mohon tunggu...
septiya
septiya Mohon Tunggu... Administrasi - jarang nulis lebih sering mengkhayal

Penggemar pisang goreng ^^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FR] Aku, Bapak dan Ramadhan

14 Juli 2015   11:57 Diperbarui: 14 Juli 2015   14:00 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tarawih kan nggak wajib Pak.” Kilahku biar tetap diperbolehkan untuk tidak berangkat.

“Kamu cuma bisa tarawih pas Ramadhan aja. Dikasih kesempatan kok nggak digunain.” Bapak pergi menuju kamarnya untuk berganti baju.

Aku dengan malas berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Sedikit menggerutu, karena dari dulu bapak selalu memaksa anak-anaknya untuk tidak bolong sholat tarawih meskipun hukumnya sunnah.

Di jalan setelah melewati tikungan, aku sempat bertanya sama bapak.

“Pak..kok bapak suka maksa Dian buat tarawih to. Yang lain aja mau tarawih atau nggak bapaknya boleh-bolehin aja kok.”

“Ya karena mereka bukan anak bapak.”

Aku terdiam mendengar hal itu. Inilah cara bapak mengajarkan aku tentang agama. Sementara bapak mengayuh sepeda tak berkata-kata lagi. Satu tikungan lagi masjid AL MUTTAQIN sudah terlihat.

 

 -*-

 

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun