[caption id="attachment_355802" align="aligncenter" width="567" caption="Pintu masuk FKY (dok.pribadi)"][/caption]
Kemarin, setelah dari rumah teman kakak saya. Saya mengajak kakak saya untuk menengok salah satu event kesenian tahunan Yogyakarta. Apa lagi kalau bukan FKY (Festival Kesenian Yogyakarta). Event tahunan ini memang biasanya diadakan sekitaran bulan Agustus-September. Tahun ini adalah tahun kedua FKY diadakan di Pasar Ngasem. Biasanya FKY diadakan di benteng Vredeburg. Tahun ini adalah gelaran FKY yang ke 26, tema tahun adalah “Dodolan”. FKY 26 berlangsung mulai tanggal 20 Agustus- 9 September 2014
Tema “dodolan” sebenarnya mempunyai dua arti. Pertama, dodolan = ayo main, menjadikan FKY sebagai ajang silaturahmi antar kabupaten di Yogyakarta, yang kedua dodolan = jualan. FKY dijadikan ajang promosi.
Untuk masuk ke area FKY kita tidak dipungut bea masuk. Hanya parkir saja. Dari pintu masuk kita akan di sambut ornamen-ornamen yang terbuat dari bambu dan di cat warna-warni yang dibentuk seperti keranjang. Cantik.
[caption id="attachment_355820" align="aligncenter" width="567" caption="Ornamen di depan panggung (dok.pribadi)"]
Dari pintu masuk, kita langsung bisa melihat ada panggung, panggung itu digunakan untuk acara-acara tertentu. Karena setiap harinya di FKY ada agenda acara yang diadakan. Seperti waktu kemarin saya ke sana, ada lomba masak. Agenda acara lebih lengkap bisa cek di sini.
[caption id="attachment_355803" align="aligncenter" width="567" caption="Panggung FKY (dok.pribadi)"]
Stand-stand yang berdiri kebanyakan adalah stand yang menjual barang kesenian dan barang-barang unik mulai dari pakaian, hiasan, sampai lukisan . Ada juga stand yang menjual makanan dan minuman. Seperti wedang bajigur, kerak telor, jajanan pasar, angkringan, kupat tahu, gulali, dsb.
[caption id="attachment_355804" align="aligncenter" width="567" caption="Salah satu stand di FKY (dok.pribadi)"]
[caption id="attachment_355805" align="aligncenter" width="560" caption="Stand penjual pernak-pernik khas Papua (dok.pribadi)"]
Kita juga bisa menyaksikan para pelukis sedang mengerjakan karya seninya, langsung. Jadi selain bisa menikmati lukisannya, kita juga bisa melihat proses melukisnya. Ada yang tertarik dengan salah satu lukisannya? Tentu saja bisa dibawa pulang dengan catatan harganya cocok.
[caption id="attachment_355806" align="aligncenter" width="504" caption="seorang melukis sedang berkarya (dok.pribadi)"]
Salah satu stand yang menarik perhatian saya adalah stand yang menjual kartu pos, perangko jadul. Di stand itu yang dijual adalah kartu pos dan perangko bekas yang sudah dipakai. Ada yang kartu pos dikirim tahun ’45 ada yang yang lebih lama dari itu. Selain kartu pos dan prangko. Di stand itu ada dua buah botol (seperti botol selai) di dalam botol itu terdapat potongan uang kertas lama, dari jaman sebelum merdeka sampai setelah merdeka. Sayang sekali, saya tidak mengambil fotonya. Potongan uang kertas itu hanya sekitar 1cm.
[caption id="attachment_355807" align="aligncenter" width="504" caption="Prangko jadul (dok.pribadi)"]
[caption id="attachment_355808" align="aligncenter" width="560" caption="Salah satu kartu pos jadul (dok.pribadi)"]
[caption id="attachment_355809" align="aligncenter" width="560" caption="Kartu Pos berbahasa German bertahun 1929 (dok. pribadi)"]
Ada pula sebuah stand, yang menyediakan sebuah tempat seperti panggung kecil untuk anak-anak berkreasi. Tanah liat beserta alat pemutar (tidak tahu namanya). Anak-anak bisa berkreasi membuat patung atau bentuk apa saja dengan tanah liat itu. Dengan catatan, hanya boleh dikerjakan ditempat itu saja karena kalau dibawa kemana-mana takut mengotori.
[caption id="attachment_355811" align="aligncenter" width="560" caption="Anak-anak asyik bermain tanah liat (dok.pribadi)"]
Setelah asyik berkeliling mengitari stand di FKY, karena stand wedang bajigur belum buka. Stand kerak telor juga belum buka (apes banget deh). Alhasil cuma beli jus jeruk bebby saja. Tetap puas. Karena Yogya selalu ISTIMEWA ^^. FKY bisa dijadikan pilihan untuk menghabiskan akhir minggu bersama keluarga, teman, pacar, atau siapa sajalah.
*kalau mau, bisa menikmati Taman Sari sekalian. Bisa wisata sejarah plus narsis foto-foto. Tinggal jalan sebentar kebelakang panggung saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H