inovasi baru dengan merancang dan membuat Mesin Pemotong Boring (Bonggolan Kering) semi - otomatis yang diserahkan kepada perwakilan pemdes kauman untuk mendorong peningkatkan produksi jajanan khas gresik yang diproduksi oleh masyarakat desa kauman tersebut pada sabtu (10/2/2024).
Desa Kauman yang terletak di kecamatan sidayu terkenal sebagai sentra produksi makanan khas gresik yaitu bonggolan kering, namun mirisnya masyarakat belum mengetahui akan adanya tekhnologi yang mempermudah pekerjaanya dengan masih menggunakan alat manual dan sederhana. Hal tersebut mendorong  kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata  (KKN) dari Prodi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Gresik untuk menciptakanMelalui sosialisasi ini, mahasiswa KKN memaparkan tata cara pembuatan mesin pemotong bonggolan, tata cara pengoperasian mesin hingga tata cara perawatan mesin pemotong bonggolan kering supaya kualitas serta konsistensi hasil produksi tetap terjaga dengan baik. Pembuatan mesin pemotong BORING (Bonggolan Kering) ini diharapkan dapat membantu proses produksi lebih efisien dari segi waktu dan memaksimalkan jumlah produk yang dihasilkan.
Penanggung jawab pembuatan mesin Mohammad Rizal Safri menjelaskan bahwa sistem kerja dari mesin pemotong bonggolan kering ini yaitu dengan menggunakan penggerak dinamo yang dihubungkan oleh fanbelt ke bagian roda untuk memutar pisau yang terletak dibagian atas dan pisau yang dipakai sudah standart food grade atau khusus digunakan untuk makanan sehingga dapat menghindarkan partikel logam yang menempel di hasil potongan bonggolan.
"Bahan food grade ini merupakan bahan yang aman dan sesuai dengan standar keamanan pangan, penggunakan bahan food grade sangat penting dalam industri  makanan dan minuman untuk memastikan keamanan dan kualitas produk yang dihasilkan," terangnya.
Tim KKN kelompok 15 ini terdiri dari Ahmad Muzaqi Labib (Ketua) dengan anggota Paula Dona Isabella, Erna Yurita Lestari, Fajaria Sukma Melati, Putri Anggreini Permatasari, Annisa Nur Khofifah, Lyra Faidzatul Pratomo, Nika Cahyani Rahma Dewi, Rosa Febrianti, Alviko Elfandani, Faisal Akbar Al-Rozaq, Mohammad Wahyu Hidayat, Mohammad Rizal Safri, Winastika Sawung Pandan Anjasmara, Rengga Wijaya, Achmad Nadhomul Faidh A.Q.Â
Pada kesempatan yang sama Pemta Tiadeka, S.Si., M.Si selaku DPL menambahkan bahwa bukan hanya program yang berbasis pada peningkatan ekomoni lokal tapi juga mendukung pemdes melakukan penataan kawasan guna menciptakan lingkungan yang indah.
"Selain menciptakan inovasi mesin pemotong boring, mereka juga melakukan aksi pemasangan beberapa plakat nomor rumah berbahan dasar plat besi," imbuhnya
Kepala desa beserta seluruh pelaku UMKM dan warga desa kauman sangat antusias dalam sosialisasi mesin pemotong bonggolan kering dan mengucapkan terimakasih kepada mereka, hal ini disampaikan saat sambutan oleh Kepala Desa Kauman bapak Muhammad Fatih,
"saya berterimakasih kepada adek - adek KKN UMG yang sudah memberikan banyak bantuan, mulai program plat nomor rumah hingga peta desa yang belum pernah terealisasi, dengan adanya KKN UMG desa kauman lebih ramai dan semoga mesin pemotong bonggolan kering bisa bermanfaat bagi UMKM di desa kauman ini. Harapan saya semoga kegiatan di desa kauman dapat memberikan pengalaman dan kenangan yang berkesan untuk adek - adek KKN UMG," ujarnya.
Penulis: Erna Yurita Lestari
Editor: Septi Teguh Satria
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H