mungkin anda sudah sering mendengar tentang mitos tersebut , tapi tahukah anda alasan mengapa mitos itu muncul ?
saya juga tidak tahu sebenarnya, saya baru tahu baru-baru ini (memang aneh ditengah internet yang telah maju, saya baru mengetahui hal ini). Dan jawaban itu bukan hasil dari pencarian saya sendiri di google. Saya yang penasaran namun sedang dilanda wabah penyakit yang susah dihilangkan (baca : malas) menanyakan kepada salah seorang teman saya di salah satu jejaring sosial (Fb). lalu inilah hasil dari googling yang ia lakukan :
menurut teori warna ..
Ungu menurut:
Thailand : Mourning 'kesedihan'
European : Royalty 'kekayaan'
Catholicism : Mourning 'kesedihan', death 'kematian', crucifixion 'pengorbanan'
sedangkan sodaranya, warna Lavender bermakna:
sexual indecision, malleability, romance, nostalgia, feminitygaris bawahi kata nostalgia, romansa, kematian, kesedihan, dan kekayaan..
maka anda pasti tahu kenapa ungu dikatakan warna janda..
ya begitu kira-kira hasil browsing teman saya, lalu saya menjadi bingung, kenapa harus janda ? kenapa tidak duda ? kalimat "garis bawahi kata nostalgia, romansa, kematian, kesedihan, dan kekayaan.."----> apakah ini merupakan ciri dari seorang janda ?
saya tidak tahu dan tidak mengerti mengapa ada mitos seperti ini, belum lagi mitos mengenai warna ungu yang merupakan warna dari penyuka sesama jenis. Jelas saya tidak setuju, karena saya adalah penggemar dari warna ungu.
jadi masih percayakah anda dengan mitos tersebut ? saya harap jawabannya tidak.
.12 maret 2011.cecepi :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H