Penulis : Septi Rishayatin
NIM : 1900191
Kelompok : 171
Program Studi : PGSD
Fakultas : Kampus Daerah Tasikmalaya
DPL : Muhammad Rijal Wahid Muharram, S.Pd., M.Pd.
Asesmen Kompetensi Minimum atau yang lebih dikenal dengan AKM merupakan salah satu konsep baru dalam dunia pendidikan di Indonesia karena baru berjalan 1 tahun yakni mulai tahun 2021. AKM adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang kini diusung oleh Kemendikbud. Merdeka belajar adalah kebijakan besar dalam rangka mewujudkan transformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia.
AKM merupakan bagian dari Asesmen Nasional yang menjadi pengganti Ujian Nasional (UN) sebagai evaluasi terkait mutu pendidikan. AKM adalah sistem yang digunakan untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Bersumber dari Panduan Operasional Standar (POS) penyelenggaraan Asesmen Nasional 2021, peserta yang bisa mengikuti AN untuk tingkat Sekolah Dasar adalah siswa kelas 5. Siswa nantinya dipilih secara acak atau random di setiap satuan pendidikan dengan metode yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan.
Tujuan AKM adalah untuk mengukur capaian peserta didik atau siswa dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Tingkat kompetensi ini dapat dimanfaatkan guru untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
AKM juga akan mendukung "Teaching at the right point". Pembelajaran yang dirancang berdasarkan AKM akan memudahkan murid menguasai kompetensi yang diharapkan. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.
Sehubungan dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terutama kelompok 171 mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN) dengan tema “Desa Peduli Pendidikan”, penulis sebagai salah satu mahasiswa melaksanakan kegiatan KKN tersebut di SDN Tirtayasa yang berlokasi di Kp. Sirnasari RT/02 RW/07, Dusun Sirnasari, Kel. Setiawargi, Kec. Tamansari, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.
Sebelum kegiatan KKN dimulai, penulis terlebih dahulu merancang kagiatan yang akan dilaksanakan pada saat KKN berlangsung. Salah satu kegiatannya yaitu Pengenalan dan Pelatihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) kepada seluruh siswa kelas V SDN Tirtayasa, agar lebih mengenal dan memahami mengenai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 − 29 September 2022 dan 3 − 6 Oktober 2022 pada tingkat Sekolah Dasar.
Dalam Pengenalan dan Pelatihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) ini, yang akan diarahkan atau dikenalkan kepada siswa kelas V yaitu terkait bagaimana cara mengetik di microsoft word, login, cara mengisi soal-soal, dan pembahasan soal baik soal literasi maupun numerasi melalui website Pusmenjar yaitu : https://pusmendik.kemdikbud.go.id/ayoakm/.
Kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) ini diikuti oleh 42 Siswa Kelas V SDN Tirtayasa. Biasanya, kegiatan ini dilaksanakan setiap hari pukul 10.00 s.d 12.00 WIB mulai tanggal 18 Juli – 29 Juli 2022. Semua siswa kelas V terlihat sangat aktif dan antusias mengikuti kegiatan ini. Adapun teknis pelaksanaannya yaitu :
- Setiap siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok berisi 8 sampai 9 siswa.
- Tiap kelompok diberikan fasilitas berupa 1 buah laptop.
- Setiap siswa secara bergantian dengan kelompoknya melakukan log-in dengan cara memasukan nama, tanggal lahir, jenis kelamin dan token yang telah tersedia pada website Pusmenjar.
- Setelah itu dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal AKM mulai dari soal literasi dan dilanjutkan dengan soal-soal numerasi.
Dengan diadakannya kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) ini diharapkan siswa kelas V SDN Tirtayasa sudah mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan AKM dan dapat melaksanakan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dengan baik di bulan September – Oktober Tahun 2022 mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H