Lama tidak jalan-jalan ke Kompasiana. Lama juga tidak jalan ke luar kota. Menjelang liburan akhir tahun kami memutusakan jalan ke London sambil silaturahmi ke rumah teman. Memang tidak nyaman jalan-jalan di musim dingin. Tapi apa mau dikata, liburan sudah tiba daripada kedinginan dan bosan di rumah selama liburan, lebih baik jalan ke luar kota. Saat musim dingin , udara di luar gedung sangat dingin yang paling panas biasanya hanya 10 derajat Celcius. Malah jika tidak beruntung di luar bisa 4 derajat Celcius. Siang juga pendek. Matahari baru terbit sekitar jam 8 dan jam 4 sore sudah mulai gelap. Lebih celaka lagi jika hujan dan ada badai. Oleh karenanya informasi cuaca harus selalu disiapkan. Untuk itu, kami biasanya memanfaatkan accuweather yang sudah tersedia di HP. Jadi ramalan cuaca tiap jam selalu update dan jadwal jalan-jalan bisa diperkirakan. Kebetulan empat hari di London, ada satu hari yang udaranya sangat cerah. Kami manfaatkan saja ke tempat wisata yang outdoor. Tujuan utama ke London Eye, melihat London dari atas, dan ingin menikmati London di malam hari di sepanjang House of Parliament, Big Ben, dan ke Tower Bridge mumpung malam waktunya lebih panjang. Untuk ke tujuan itu, dari penginapan agak pagi karena tiba-tiba ingin meluncur ke Buckingham Palace untuk menyaksikan pergantian pasukan. Setelah itu jalan kaki menuju ke River Thames. Jarak kedua tempat ini cukup dekat. Bahkan Buckingham Palace sudah kelihatan bagian atas roda London Eye. Jalur pedestrian cukup nyaman. Sehingga cukup jalan kaki saja tidak perlu harus naik kereta bawah tanah atau bus. Apalagi lagi untuk menuju ke River Thames dari Buckingham Palace melewati taman yang sangat luas. Namanya St. James Park dimana banyak burung dara, angsa, bebek dan tupai-tupai jinak. Jadi sepanjang perjalanan cukup dimanjakan suasana sekitar yang memang nyaman. [caption id="attachment_287408" align="aligncenter" width="336" caption="Tupai yang jinak di St James Park sedang minta makan ke pengunjung (Foto: Septin)"][/caption]
Sepanjang perjalan juga ada beberapa tempat wisata, tetapi kami tidak mampir karen atakut keburu malam dan tidak bisa menikmati siang hari yang cerah di atas London. Sesampai di River Thames sudah jam 3 sore. Kami langsung antri di naik ke London Eye. Dari atas Londo Eye, London ketika senja nampak indah sekali. Beberapa bus double decker warna merah yang melintas di atas Westminster Bridge, jembatan membelah River Thames yang berada di daerah Big Ben, kelihatan indah sekali. Sampai di atas, matahari sudah mulai akan tenggelam. [caption id="attachment_287409" align="aligncenter" width="504" caption="Silhouette House of Parliament dari London Eye (Foto: Septin)"]
Turun dari London Eye, kami jalan menyeberangi Westminster Bridge untuk cari tempat duduk yang nyaman dan persiapan motret malam hari di sekitar sungai. Kami tiba di seberang ternyata hari sudah gelap. Berarti acara motret memotretnya harus disetting malam hari dan siap-siap tripod. Seperti biasa sebelum memulai motret daya lihat kanan kiri dulu untuk meyakinkan ada larangan memotret atau menggunakan tripod. Ternyata tidak ada. Sisi kanan dan kiri sudah ada orang motret beserta tripodnya. Berarti saya ada temannya. Tapi saya memutuskan tidak menggunakan tripod karena pagar di sisi sungai Thames bisa digunakan untuk menaruh kamera. Tentu saja kamera saya kalungkan dulu ke leher takut kecebur ke sungai. Di bawah ini beberapa hasil jepretan di sekitar Big Ben.
[caption id="attachment_287415" align="aligncenter" width="504" caption="Big Ben, House of Parliament, Westminster Bridge saat blue hour (Foto: Septin)"]
Selesai motret di sekitar Big Ben, lanjut ke Tower Bridge. Jalan kaki ke Tower Bridge. Jarak dari Big Ben ke Tower Bridge tidaklah jauh sebenarnya. Tapi karena membawa anak-anak apalagi malam hari, kami putuskan naik Tube saja sambil cari makanan untuk mengisi perut kami.
TUrun dari tube, kami langsung menuju ke London Bridge. Kalau siang hari sebenarnya London Bridge biasa saja. Hanya jembatan biasa seperti Westminster Bridge. Hanya saja, dari jembatan ini bisa dilihat jelas kerlap-kerlip gedung-gedung unik seperti the Gherkin atau 30 St. Mary Axe yang bentuknya seperti roket dan the Walkie Talkie yang gedungnya mirip HP Nokia Jadul yang beberapa waktu lalu sempat heboh karena pantulan sinarnya sempat membuat spion mobil meleleh karena terlalu panas.
[caption id="attachment_287420" align="aligncenter" width="503" caption="London Bridge Hospital dan Tower Bridge dari London Bridge (Foto: Septin)"]
Dari London Bridge kami jalan menyusuri pinggiran sungai Thames menuju ke Tower Bridge. Sesampai di Tower Bridge, masih ada beberapa orang yang bertahan dingin untuk menikmati malam hari. Foto-foto malam hari di sekitar Tower Bridge bisa dilihat berikut ini:
[caption id="attachment_287423" align="aligncenter" width="504" caption="City Hall yang bentuknya seperti cangkang keong (Foto: Septin)"]
[caption id="attachment_287424" align="aligncenter" width="504" caption="Tower Bridge dari dekat (Foto: Septin)"]
Jalan-jalan hari itu kami akhiri di sekitar Tower Bridge. Hari sudah merangkak malam dan kami sudah kelaparan. Untung saja masih punya makanan yang kami beli siang tadi di jalan. Jadi bisa dihabiskan di sekitar Tower bridge sambil duduk-duduk dan jepret sana jepret sini.