Mohon tunggu...
Septin Puji Astuti
Septin Puji Astuti Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tidak ada yang lebih istimewa selain menjadi ibu dari empat anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengintip Sekolah Dasar di Inggris Yuk

5 Desember 2012   09:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:09 5587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya belajar mendengar, membaca, menulis dan berbicara, pelajaran matematika tentu saja juga dipelajari. Pelajaran matematika tidak jauh beda dengan di Indonesia. Pada dasarnya, matematika itu hanya penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Hanya saja, pelajaran matematika di Inggris sepertinya lebih ditekankan pada aspek pemahaman anak akan proses mendapatkan hasil, bukan mendapatkan hasil yang benar semata. Pemahaman proses di sini juga bukan berarti guru memberikan jalan penyelesaian matematika, tetapi si anak masih diberi kesempatan menyelesaikan masalah matematika dengan cara dia sendiri. Guru hanya mengarahkan jika anak menggunakan logika yang salah. Tentu saja, suatu logika yang benar pasti akan menghasilkan hasil yang benar. Sebaliknya, logika dan salah, sudah barang tentu akan menghasilkan hasil yang salah. Itulah matematika. Jadi, anak menggunakan cara penyelesaian yang tidak sama dengan gurunya, masih dibenarkan, asal logika anak masuk akal. Malah bisa jadi si anak bisa mendapatkan nilai lebih tinggi dari standard nilai matematika seumur dia. Kerena pelajaran matematikanya tidak hanya latihan menghitung, tetapi memahami menghitung.

Selain itu Inggris menganut sistem tematik. Tiap semester ada temanya, misal temanya tentang kehidupan laut dan hutan hujan tropis.

Bagaimana mengintegrasikan pelajaran itu dengan tema? Sebagai contoh, misal temanya tentang kehidupan laut. Kata-kata yang didiktekan tiap hari senin adalah kata-kata tentang laut. Misal hiu, paus, lumba-lumba, batu karang, ombak, koral, rumput laut dan seterusnya. Dari berbagai jenis ikan bisa dipelajari kehidupannya. Misal: apa ikan hiu? apa lumba-lumba termasuk ikan? bagaimana kehidupan ikan pari? bagaimana makan dan cara makannya, dan seterusnya. Ini bisa juga dikaitkan dengan kegiatan penangkaran ikan atau penyelamatan makhluk laut. Ini biasanya didiskusikan di kelas bersama teman-temannya, tentu dengan panduan guru. Dari sini jelas, guru harus memahami benar kehidupan laut agar tidak memberikan pemahaman yang keliru.

Dengan tema itu juga bisa digunakan sebagai bahan untuk mengasah kesenian anak. Misal dengan memberinya pekerjaan rumah menggambar kehidupan laut. Jika anak tidak pernah ke laut, anak diperbolehkan mencari tahu kehidupan laut di internet atau buku-buku yang sudah disediakan di sekolah. Melihat buku atau mendapatkan informasi dari internet ternyata tidak cukup, biasanya sekolah menyiapkan acara piknik ke tempat yang sesuai dengan tema. Jika temanya tentang kehidupan laut, berarti bisa juga pergi ke laut, ke akuarium besar seperti ke Sea Life Centre atau semacam Sea World atau cukup ke musium saja.

Bagaimana dengan ilmu sosial? Tentu saja sangat mudah dipelajari karena bisa dengan mudah didapatkan. Misal temanya tentang pasar. Dengan tema ini bisa dipelajari bagaimana transaksi jual beli, bagaimana memasok barang-barang di pasar, bagaimana distribusinya, proses perputaran uang. Ini sudah belajar ekonomi. Bisa juga mempelajari proses pembentukan pasar yang ini bisa juga dikenalkan peran pemerintah terhadap pasar dan bisa juga mempelajari bagaimana pemodalan. Macam-macam transaksi di pasar, juga bisa dipelajari untuk memahami kehidupan di pasar. Banyak sekali yang bisa dibahas di dalam pasar. Bahkan, mungkin dalam satu semester bisa-bisa masih belum cukup mengupas isi pasar.

Pelajaran tematik ini mau tidak mau mengharuskan guru memiliki pemahaman yang bagus. Mungkin di sinilah peran guru IPA dan IPS itu. Mereka masuk di kelas-kelas ketika membutuhkan pemahaman lebih detail mengenai IPA dan IPS. Ini berarti ada lebih dari satu guru di kelas. Ada guru kelas, dan ada guru yang memegang keahlian tertentu misal matematika, IPA dan IPS.

Lantas, bagaimana mengevaluasinya? Sekolah di Inggris lebih menekankan pada proses, bukan hasil semata. Memang, anak yang hasil belajarnya bagus mendapat apresiasi dengan diberi Head Teacher Award. Tetapi anak yang rajin dan anak yang perilakunya bagus juga mendapatkannya. Meski ada award-award-an, sekolah tidak mengajarkan anak supaya bersaing dengan orang lain, tetapi berupaya menjadi lebih baik daripada kemarin.

Dari sini anak tidak akan merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat atau lebih tinggi dari orang lain. Tetapi lebih ke menjadikan dirinya sebagai orang selalu selalu ingin memperbaiki diri dan rendah hati meski sebenarnya dia adalah anak yang terpandai di kelas.

Semoga Indonesia menyiapkan dengan baik kesiapan guru-guru pengajar dan segala perangkatnya. Agar kurikulum baru yang akan diterapkan menghasilkan anak didik yang berkualitas.

**** Catatan: Kesenian diberikan di ekstra kurikulum dan pelajaran olah raga juga ada. Tulisan terkait: Sekolah anak di Inggris (3): Proses Belajar & Penuh Apresiasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun