Mohon tunggu...
Shinta Septin Aristha
Shinta Septin Aristha Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi IAIN Jember

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesabaran dari Seorang Guru

4 April 2020   05:44 Diperbarui: 4 April 2020   09:45 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamu'alaikum Wr. Wb


Membahas mengenai kesabaran seorang guru. Kesabaran merupakan suatu sikap yang ada pada diri seseorang yang mampu menahan dirinya agar tidak mudah melakukan tindakan yang salah. Kesabaran juga dapat diartikan sebagai ketelatenan seseorang dalam melakukan sesuatu. Bukan hanya itu kesabaran merupakan suatu sikap yang mampu menghadapi sesuatu yang sebenarnya sangat menjengkelkan hati seseorang. 

Sikap sabar ini perlu dimiliki oleh seorang guru. Mengapa demikian?

Karena sebagai seorang guru kita harus sabar dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi di kehidupan pendidikan.
Bagaimana sih kesabaran dari seorang guru itu?

Ada beberapa aspek yang dapat dikategorikan sebagai kesabaran dari seorang guru. Yaitu: seorang guru yg sabar menghadapi perkembangan dan pertumbuhan seorang siswa karena disini dari masing-masing siswa tingkat perkembangan dan pertumbuhannya itu tidak sama. Ada yang cepat dalam menangkap pelajaran dan ada juga yang lambat. Disini sikap sabar harus dimiliki oleh setiap guru. Bagaimana guru itu mampu mengatasi perbedaan daya tangkap siswa.

Seorang guru harus sabar dalam mengajari siswa nya. Artinya guru ini harus sabar dalam memberikan pengetahuan pada siswa, karena terkadang ada siswa yang nakal atau tidak mau dikasih tau. Contohnya: anak TK yang masih bersifat kekanak-kanakan. 

Nah ini bagaimana seorang guru itu harus sabar dalam memberikan pembelajaran pada siswanya. Maka dari itu kebanyakan guru TK bersifat sabar semua. Karena emang guru TK ini diuji kesabaran dalam membimbing anak didiknya yang masih masa peralihan atau masa masa awal masuk sekolah.

Seorang guru harus sabar dalam menghadapi karakteristik dari setiap anak didiknya. Dari anak didik yang satu dg yang lain itu berbeda-beda. Jadi, seorang guru harus mampu mengetahui karakteristik dari masing masing anak didiknya. Contohnya: anak didik yang bersifat nakal, nah disini guru harus bisa mengendalikan emosinya agar tidak larut pada kemarahan yang mengakibatkan anak didiknya ketakutan. Bila anak didiknya itu nakal, maka hal yang harus dilakukan oleh seorang guru bukan memarahinya melainkan membimbingnya, menasihati dg sabarsupaya mau berubah ke jalan yang lebih baik lagi.

Terkadang ada beberapa guru yang terbawa emosi dengan kenakalan anak didinya, sehingga ia lebih memilih untuk memarahinya daripada menasehati nya. Jika dilihat dari perkembangan sekarang siswa kebanyakan tidak suka dinasehati. Maka dari itu banyak guru-guru yang lebih memilih untuk mengerasi atau menghukum siswanya. 

Sebenernya hal itu bagus bagus saja. Cuman berilah hukuman yang setara, yang sesuai dengan perilakunya, yang tidak menyakiti siswanya. Akan tetapi alangkah baiknya jika guru itu mau mengajak bicara dulu siswa yang bermasalah tadi, kemudian menasehatinya pelan-pelan. Jika dengan hal itu masih belum bisa merubah sikapnya, barulah guru itu boleh memberikan. Hukuman sebagai bentuk teguran.

Kesimpulannya: ketika kita menjadi seorang guru sebaiknya tanamkan sikap sabar pada diri kita, karena seorang guruiti harus mempunyai sikap sabar. Sabar menghadapi tingkah laku anak didiknya, sabar dalam mengajari materinya, sabar dalam menghadapi ketidakpahaman siswanya, serta sabar dalam menghadapi apapun yang terjadi dalam diri anak didiknya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun