Mohon tunggu...
Septi Nanda
Septi Nanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswi

Mahasiswi Uin Jambi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

filsafat pancasila

30 Desember 2024   19:20 Diperbarui: 30 Desember 2024   19:27 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: FARAH HUMAYROH, AHMAD DHANI, REFRENDI S.

 Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, memiliki dimensi

filosofis yang mendalam dan komprehensif. Sebagai sebuah filsafat, Pancasila menjadi

pandangan hidup (weltanschauung) yang mencerminkan nilai-nilai luhur, cita-cita, dan

kepribadian bangsa Indonesia. Filsafat Pancasila bukan hanya sekedar rumusan abstrak,

melainkan kristalisasi dari pengalaman sejarah, budaya, dan cita-cita bangsa Indonesia.

1. Dimensi Ontologis Pancasila

Secara ontologis, Pancasila memandang realitas sebagai kesatuan yang utuh

antara aspek material dan spiritual. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa,

menegaskan bahwa realitas tertinggi adalah Tuhan, namun juga mengakui keberagaman

dalam cara manusia menghayati ketuhanan. Ini mencerminkan pandangan holistik yang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun