Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang menjadi salah satu dari tiga kewajiban seorang dosen selain pengajaran dan penelitian dan rutin dilakukan setiap tahun. Pada kagiatan ini dilakukan oleh tim dosen dari jurusan perikanan dan kelautan, FP Unila yang diketuai oleh Septi Malidda Eka Putri, S.Pi., M.Si. beranggotakan 3 dosen lainnya Putu Cinthia Delis, S.Pi., M.Si.; Nidya Kartini, S.Pi., M.Si dan Rizha Bery Putriani, S.Pi., M.Si serta beberapa orang mahasiswa/i yang didanai oleh DIPA BLU Universitas Lampung 2024. Tim dosen melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan kebutuhan dari mitra yaitu pembudidaya ikan yang berlokasi di Desa Cipadang, Pesawaran.Â
Berdasarkan beberapa permasalahan yang dihadapi kelompok pembudidaya ikan di Desa Cipadang salah satunya adalah permasalahan penurunan produksi produksi yang disebabkan karena kualitas air memburuk dan harga pakan yang meningkat, sehingga untuk mengatasi hal tersebut pokdakan melakukan pemanen ikan lele masih dalam bentuk benih ukuran 6-7 cm.Â
Kebutuhan pakan yang tinggi dengan harga pakan yang tinggi pula membuat pembudidaya melakukan penjualan ikan lele dalam ukuran benih karena apabila pembudidaya memelihara ikan lele sampai dengan ukuran konsumsi maka pembudidaya membutuhkan pakan yang cukup banyak, hal itu juga bisa menyebabkan semakin banyak endapan sisa pakan di kolam budidaya yang dapat menurunkan kualitas air pada kolam budidaya menurun. Berkaca dari permasalahan tersebut, kami berupaya menerapkan Bio-Integrated Farming System dengan kombinasi bioflok dan akuaponik pada budidaya ikan lele sebagai upaya peningkatan hasil produksi pembudidaya ikan di Desa Cipadang, Pesawaran.
Menurut ketua pengabdian Septi Malidda E.P., S.Pi., M.Si., bahwa "gabung dari 2 teknologi ini yaitu akuponik yang mana produk dari teknologi ini adalah sayuran dengan memanfaat kotoran ikan dan sisa pakan ikan dan bioflok dengan keunggulannya dalam perbaikan kualitas air dengan bantuan bakteri heterotrof yang mampu membentuk suatu gumpalan flok yang dapat dimanfaat ikan sebagai pakan alami sehingga kebutuhan pakan lebih efisien dan pembudidaya memperoleh pendapatan tambahan dari sayuran".
Antusiasme kelompok pembudidaya dan masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi dari awal sampai diakhir mempraktekan teknologi yang digunakan. Selain itu peran serta pokdakan juga terlihat dari awal persiapan yang dilakukan bersama-sama untuk membuat instalasi akuaponik dan kolam budidaya. Pada akhir kegiatan masyarakat mengharapakan kedepannya bisa dilakukan kegiatan serupa dengan penerapan teknologi yang lebih bermanfaat bagi rumah tangga kecil.
Adanya kegiatan ini diharapkan pembudidaya ikan kedepannya mampu menerapkan teknologi tersebut secara berkelanjutan, sehingga produksi dapat terus meningkat dan dapat menerapkan teknologi terbaru lainnya yang dapat meningkatan produksi serta pendapatan pembudidaya ikan terkhusus di Desa Cipadang, Pesawaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H