Asal-Usul Generasi Sandwich
Munculnya generasi sandwich biasanya karena kurangnya kemampuan manajemen keuangan dan minimnya tanggung jawab untuk memenuhi harapan hidup. Adanya peningkatan harapan hidup dan kegagalan orangtua dalam menyiapkan finansial di masa tua mengakibatkan generasi di bawahnya, yaitu anak-anak harus menanggung beban hidup orangtuanya.
 Di lain pihak, anak-anak juga harus menanggung beban hidup diri sendiri dan keluarganya. Kondisi inilah yang menyebabkan tidak adanya kemandirian finansial karena harus bergantung kepada penghasilan yang didapat dari anak mereka
Karena kurangnya kemampuan manajemen keuangan, maka sudah bisa dipastikan perilaku orang tua pada masa muda masuk pada kategori konsumtif. Perilaku konsumtif menghambat gambaran tentang apa saja rencana besar atau kecil yang akan dilakukan dan membuat prioritas keuangan menjadi tidak tepat.Â
Dalam hal ini membeli barang tidak penting dan tidak membuat prioritas secara benar membuat pengeluaran semakin besar dan tidak bisa menabung.
Ciri-Ciri Generasi Sandwich
Seorang Aging dan Elder Care Expert (seniorliving.org), Carol Abaya telah mengelompokkan ciri-ciri generasi sandwich yang dilihat dari perannya menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. The Traditional Sandwich Generation; yaitu seseorang yang berusia 40-50 tahun, memiliki tangggungan untuk mengurus orang berusia lanjut dan anak-anak yang masih membutuhkan bantuan finansial.
2. The Club Sandwich Generation; yaitu orang seseorang yang berusia 30-60 tahun, memiliki tangggungan untuk orangtua dan anak, serta cucu (jika sudah punya) atau nenek/kakek.
3. The Open Faced Sandwich Generation; yaitu siapa pun (yang tidak profesional) yang terlibat dalam perawatan lansia.
Dampak Yang Dialami Generasi Sandwich