Mohon tunggu...
Septien Ayu C. W.
Septien Ayu C. W. Mohon Tunggu... Bankir - Mahasiswi teladan

Niat, Usaha dan Istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Financial

Yukk Belajar Strategi Pembiayaan di BRIsyariah

28 November 2019   23:02 Diperbarui: 30 November 2019   10:01 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy (kanan) menerima penghargaan "8th Infobank Digital Brand Award 2019" di Jakarta (Sumber foto : mysharing.com)

Pembiayaan di Indonesia masih menjadi minat bagi para konsumen. Konsumen disini meliputi usaha UMKM, pembelian rumah atau properti dan sebagai tambahan dalam pemenuhan kebutuhan atau dalam pengembangan usaha yang dimiliki.

Pembiayaan di Bank Syariah sendiri memiliki berbagai macam tujuan dari penerapan akad pembiayaan terdapat akad berprinsip bagi hasil yaitu Mudharabah dan Musyarakah, akad berprinsip jual beli yaitu Murabahah, Istishna' dan Salam, akad berprinsip sewa yaitu Ijarah dan IMBT.

Namun pembiayaan di Indonesia masih banyak menimbulkan risiko bagi lembaga yang menerapkan entah risiko macet atau gagal bayar. Hal ini diperlukan cara penanggulangan sebelum risiko tersebut muncul atau cara mengatasi ketika risiko sudah terjadi.

Nah, pada tahun 2019 Brisyariah mendapatkan penghargaan berupa Peringkat I Pembiayaan KPR Bank Umum Syariah. BRIsyariah merupakan salah satu dari 14 Bank Syariah yang terdaftar sebagai Bank Umum Syariah di Indonesia. Salah satu Bank Syariah yang memiliki brand image di masyarakat. Yukk kita cari tahu bagaimana manajemen pembiayaan di Brisyariah.

Salah satu perkembangan usaha BRIsyariah meningkatnya pembiayaan pada tahun 2018. Dilihat dari tinjauan operasional per-segmen usaha terdapat empat macam segmen usaha meliputi Bisnis Mikro, Bisnis Ritel & Kemitraan, Bisnis Konsumer dan Bisnis Komersial.

Dikutip dari Laporan Tahunan BRIsyariah tahun 2018 perkembangan operasional per segmen usaha pada bisnis mikro mengalami peningkatan yang sangat fantastis. Bisnis mikro pada BRIsyariah berupa pembiayaan mikro 200. Pembiayaan Mikro 200 meningkat sebesar 18% menjadi sebesar Rp 3,02 triliun sedangkan pada tahun 2017 sebesar Rp 2,55 triliun dengan jumlah NOA (Number Of Account) atau jumlah nasabah meningkat dari tahun 2017 sejumlah 60,533 menjadi 78,338 pada tahun 2018.

Dengan meningkatnya pembiayaan mikro tahun 2018, BRIsyariah mendapatkan pendapatan pengelolaan dana sebesar Rp 504 miliar dengan laba bersih yang didapat sebesar Rp 8,35 miliar.

Selain segmen bisnis mikro, segmen bisnis konsumer juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Segmen bisnis konsumer fokus terhadap pembiayaan yang bersifat konsumtif dengan produk Griya Faedah, KPR Sejahtera, Multi Faedah BRIsyariah iB dan Purna Faedah.

Pada Laporan Tahunan 2019 pembiayaan konsumer meningkat dari Rp 5,22 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp 6,48 triliun pada tahun 2018. Sedangkan produk dari segmen bisnis konsumer yang masih sangat diminati masyarakat adalah produk KPR. BRIsyariah memberikan keamanan, kenyamanan dan kemudahan bagi konsumennya dalam memiliki hunian maupun angsuran pembiayaan.

Peningkatan pembiayaan KPR menjadikan BRIsyariah mendapat sebuah penghargaan. Dikutip dari mysharing Ekonomi Politik Islam, penghargaan yang didapatkan oleh BRIsyariah berupa Peringkat I KPR Bank Umum Syariah dan Best Overall Peringkat II KPR Bank Umum Syariah dalam acara "8th Infobank Digital Brand Awards 2019" yang diselenggarakan di Jakarta pada 16 Mei 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun