Mohon tunggu...
Septica Sisilia
Septica Sisilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa Ilmu Sosial Politik, UNP

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kemanusian yang Adil dan Beradab dalam Konsep Filsafat Pancasila: Analisis Tantangan dan Strategi Mewujudkan Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa

24 Desember 2024   11:44 Diperbarui: 24 Desember 2024   11:44 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Rasa tidak peduli antar masyarakat bangsa Indonesia

4. Perbedaan pendapat yang memicu terjadinya konflik 

5. Minimnya kesadaram

6.  Pengaruh budaya luar yang mampu mempengaruhi sikap dan tingkahlaku manusia, dan masih banyak tantangan lainnya. 

Seyogyanya Pancasila dirumuskan sebagai dasar negara yang kekal dan abadi, sehingga meskipun ada banyak tantangan yang dihadapi dalam pengimplementasian nilai Pancasila, bangsa Indonesia tetap mempertahankan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. 

Sebagai genarasi muda Indonesia, kita harus kritis membangun strategi dalam mengdahapi segala tantangan dan permasalahan yang ada melalui beberapa strategi:

1. Melalui pendidikan  berbasis cinta tanah air, pembelajaran PPKn sejak dini 

2. Melakukan aksi kemanusian

3. Menjunjung tinggi moralitas dan HAM
4. Mengikuti pengabdian (Pengabdian masyarakat, pengabdian ke panti asuhan)

5. Menumbuhkan niat dan kesadaran untuk dpat "Memanusiakan Manusia Lainnya"

Melalui beberapa strategi di atas, diharapkan terutama kepada generasi muda untuk dapat menjadi penerus bangsa yang memperdulikan nilai "Kemamusian", melalui sikap sadar bahwa harkat, martabat manusia itu sama. Kemudian melalui pengimplementasian sikap "Adil", dengan tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan manusia lainnya, dan mengimplementasikan sikap "Beradab", yang mencerminkan prilaku manusia yang berakhlak terpuji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun