Mohon tunggu...
septiawidjayarif
septiawidjayarif Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi ku bercerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberlanjutan Bisnis Warung Angkringan: Di Tengah Perubahan Ekonomi

23 November 2024   08:30 Diperbarui: 23 November 2024   08:32 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Warung Angkringan sangat akrab dikenal masyarakat, terutama di Jawa. Umumnya Angkringan berupa warung gerobakan sederhana dengan waktu berjualan di sore hingga tengah malam. Menu paling digemari dari warung yang kerap sederhana ini tentu saja seperti Nasi Kucing (Yang dalam bahasa jawa disebut sego kucing) Dan Nasi bakar. Biasanya lauk pauk nya seperti Tempe sambel kering, Teri goreng, Tahu/Tempe bacem dan ada pun sate-satean nya seperti Sate Telur puyuh, usus, ceker, ampela, kikil, baso, serta sate seafood-seafood an. Sedangkan untuk minuman, umumnya menjual Wedang jahe, susu jahe, teh manis, es jeruk, dan kopi. Di Karawang merupakan salah satu pelopor warung angkringan paling banyak.

Warung angkringan ini menjadi pilihan favorit masyarakat dari berbagai kalangan. Karena angkringan ini harga makanan&minuman nya relatif murah. Tumbuh berkembangnya bisnis angkringan ini tidak lepas dari kepiawaian pedagang dalam mengelola bisnis ini. Sebenarnya konsumen juga tidak selalu mencari harga murah atas makanan yang dijual namun bagi konsumen pemilihan lokasi pun menjadi pertimbangan dalam memilih warung angkringan, ditambah pelayanan yang memuaskan dari penjualnya. Sekarang bisnis warung angkringan ini sudah mulai dikelola secara modern. Banyak bermunculan juga warung angkringan yang sudah menyediakan fasilitas yang nyaman diwarungnya. Hal ini mengingat sasaran dan target pasarnya ikut berkembang ke segmen menengah ke atas.

Ada juga angkringan modern dengan fasilitas parkir luas, toilet, wifi, live music, pelayan berseragam, tempat duduk yang nyaman dan membuat pelanggan betah duduk berlama-lama disana. Sepertinya hal tersebut menjadi inspirasi para pengelola bisns angkringan untuk bisa mengembangkan usahanya dengan lebih baik ke depannya. Untuk itu mereka juga perlu memahami kebutuhan konsumen, motivasi perilaku mereka, dan sekaligus mempelajari bagaimana pengambilan keputusan konsumennya. Namun angkringan juga menghadapi tantangan dari perubahan ekonomi, seperti inflasi, fluktuasi harga bahan baku, dan tren konsumsi yang terus berkembang.

Analisis beberapa faktor terhadap yang memengaruhi keberlanjutan bisnis angkringan:
1. Faktor Eksternal
> Kondisi Ekonomi
Seperti inflasi, kenaikan harga bahan baku, dan daya beli masyarakat, dapat memengaruhi angkringan.
• Jika harga bahan baku naik: Kurangi porsi bahan yang mahal atau gantikan dengan alternatif yang lebih ekonomis tanpa mengorbankan kualitas.
• Jika daya beli menurun: Tawarkan paket hemat atau menu berbagi untuk menarik pelanggan dengan anggaran terbatas

> Tren Konsumen
Perubahan preferensi pelanggan, seperti tren makanan sehat atau makanan kekinian.
• Menambahkan menu baru, seperti minuman herbal atau nasi kucing rendah kalori
• Mengikuti tren makanan ringan yang populer di media sosial.

> Persaingan pasar
Semakin banyaknya angkringan baru atau usaha kuliner serupa meningkatkan persaingan.
• Menciptakan ciri khas pada menu, misalnya sambal unik atau minuman spesial
• Memilih lokasi dengan potensi pelanggan yang tinggi, seperti dekat kampus atau kawasan perkantoran.

2. Faktor Internal
> Kualitas Produk
Menjaga kualitas makanan dan minuman sangat penting untuk menentukan keberlanjutan bisnis.
• Menjaga konsistensi rasa dan kualitas bahan baku.
• Memastikan kebersihan dalam proses penyajian.

> Pelayanan
Pelayanan yang ramah, cepat, dan fleksibel menjadi daya tarik bisnis angkringan.
• Melatih karyawan untuk memberikan layanan yang ramah.
• Mendengarkan masukan pelanggan untuk meningkatkan pengalaman mereka.

> Pengelolaan Keuangan
Keberlanjutan bisnis juga tergantung pada kemampuan pengelolaan keuangan yang baik.
• Mencatat semua pengeluaran dan pemasukan secara rutin
• Mengoptimalkan stok bahan baku untuk mencegah pemborosan

3. Faktor Teknologi Dan Inovasi
> Digitalisasi
Peningkatan penggunaan teknologi, seperti media sosial dan layanan pesan antar online, dapat membantu angkringan menjangkau pelanggan lebih luas.
• Menggunakan media sosial untuk promosi dan interaksi dengan pelanggan
• Bergabung dengan aplikasi ojek  online untuk layanan pesan antar.

> Inovasi Menu
Menghadirkan variasi menu yang kreatif dapat menarik perhatian pelanggan baru sekaligus mempertahankan pelanggan lama.
• Menawarkan menu kekinian, seperti kopi susu gula aren atau makanan pedas yang sedang tren.
• Memberikan opsi paket untuk kelompok pelanggan tertentu, sepertia keluarga/komunitas.

Jadi keberlanjutan bisnis angkringan di tengah perubahan ekonomi sangat bergantung pada kemampuan pelaku usaha untuk beradaptasi dengan kondisi pasar. Dengan inovasi, efisiensi operasional, dan strategi pemasaran yang tepat, angkringan dapat tetap relevan dan terus berkembang, karena sebagai bagian dari budaya kuliner Indonesia, angkringan memiliki potensi besar untuk bertahan lama. Dengan mengombinasikan tradisi dan inovasi modern. Maka bisnis angkringan dapat menjadi bisnis yang tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi inspirasi dalam dunia usaha kecil dan menengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun