Mohon tunggu...
Septia Tri Cahyani
Septia Tri Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Psikologi UNISA

Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta_Psikologi'21

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Stop Bullying Kelas 4 SDN Giwangan, Umbulhardjo, Kota Yogyakarta oleh Mahasiswa KKN UNISA

11 September 2024   02:54 Diperbarui: 11 September 2024   03:03 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Izin ke Sekolah/dok. pri

Pada tanggal 28 Agustus 2024 -- Mahasiswa KKN UNISA (Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta) Kelompok 2 telah melaksanakan program kerja dari Aspek Psikologi yaitu Sosialisasi Stop Bullying pada siswa-siswi kelas 4 SD N Giwangan, Umbulhardjo, Kota Yogyakarta.

Tujuan dari program sosialisasi pencegahan Bullying dan stop Bullying di sekolah adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi tentang Bullying, menjelaskan kepada siswa-siswi bahwa bullying serig terjadi dalam kehidupan sehari-hari terutama di dalam lingkungan sekolah dan memiliki dampak buruk bagi korban. Mengajarkan siswa dan juga guru tentang bahaya bullying, cara pencegahannya dan bagaimana bersikap untuk mencegah bullying di lingkungan sekolah.

                                          

Kami dari kelompok KKN UNISA meminta izin terlebih dahulu kepada pihak sekolah sebelum melakukan program Sosialisasi Bullying di SD N Giwangan, Umbulhardjo, Kota Yogyakarta agar etika sopan santun dapat terjaga.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam mempengaruhi kemajuan suatu negara, karena itu pendidikan dituntut untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia dalam suatu negara. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirim kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Rahman et al., 2022). Hal ini diperkuat dengan adanya penjelasan mengenai pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional N0. 20 tahun 2003 yang memberikan pengertian Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tangkap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Sekolah adalah tempat di mana siswa belajar dan mendapatkan pendidikan formal. Di sekolah, siswa mempelajari berbagai mata pelajaran seperti matematika, sains, bahasa, dan seni. Selain itu, sekolah juga merupakan tempat untuk mengembangkan keterampilan sosial, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan membangun karakter. Sehingga sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman, nyaman, serta menyenangkan dan jauh dari tindakan bullying.

Psikoedukasi adalah metode pendidikan psikologis yang disampaikan oleh professional psikolog untuk menyampaikan pengetahuan tentang topik psikologi tertentu. Salah satu komponen dari treatment bagi Kesehatan mental.

Psikoedukasi tentang bullying di sekolah dapat membantu meningkatkan pengetahuan siswa dan guru tentang bullying. Selain itu, psikoedukasi dapat membantu menciptakan lingkungan pendiidkan yang bebas dari bullying.

Pengertian Bullying 

Bullying merupakan tindakan penindasan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyakiti orang lain yang lebih lemah secara sadar dan di sengaja. Bullying bisa dilakukan secara verbal, fisik, atau sosial baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Bullying merupakan masalah yang sering terjadi di lingkungan sekolah dan dapat berdampak negatif jangka panjang pada korban, pelaku, maupun saksi. Bullying adalah tindakan intimidasi, pelecehan, atau kekerasan, baik secara fisik, verbal, maupun online (cyberbullying), yang terjadi secara berulang dan dengan niat untuk menyakiti. Pengenalan awal dan penanganan yang tepat terhadap bullying adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan positif.

Contoh-contoh Bullying

Bullying Fisik: menendang, memukul, melukai, menampar, mendorong, mengigit, mencubit, mencakar atau memukul dengan gagang sapu.

Bullying Verbal: Mengolok-olok teman, menyebut teman dengan julukan yang tidak baik, menjuluki, meneriaki, menghina, mempermalukan didepan umum atau meng fitnah.

Bullying Non-verbal: Membentak, memarahi, memerintah atau menyuruh menunjuk-nunjuk dengan jari atau pengucilan.

Alasan seseorang melakukan Bullying:

  • Merasa lebih berkuasa dan lebih percaya diri
  • Mencari kesenangan atau Kepuasan pribadi
  • Kurang nya perhatian dari orang-orang terdekat

Dampak bagi pelaku Bullying: 

  • Merasa kesulitan membangun hubungan dengan orang lain.
  • Dihindari dan tidak dipercaya oleh teman sebayanya.
  • Mengalami perasaan bersalah, kecemasan, dan malu
  • Dapat menghadapi konsekuensi hukum disekolah atau bahkan tuntutan pidana
  • Mempengaruhi kinerja akademik
  • Mengalami masalah psikologis seperti gangguan perilaku dan kecenderungan untuk terus terlibat dalam perilaku negatif dimasa dewasa

Dampak pada korban Bullying:

  • Mengalami luka, memar, atau cedera, akibat kekerasan fisik yang diterima
  • Menyebabkan gangguan kesehatan, seperti sakit kepala, gangguan tidur, dan kelelahan
  • Mengalami trauma, depresi, kecemasan, rasa takut, dan kehilangan kepercayaan diri
  • Mengurung diri dari teman-teman dan lingkungan sosial
  • Kehilangan minat belajar dan aktivitas yang dulu diminati
  • Kesulitan berkonsentrasi yang akan berdampak pada menurunnya prestasi belajar

Dampak bagi penonton Bullying:

  • Merasa bersalah karena tidak melakukan apa- apa untuk menghentikannya
  • Merasa takut menjadi target bullying selanjutnya jika mencoba ikut campur tangan
  • Takut disalahkan atau dikaitkan dengan tindakan bullying
  • Menjadi terbiasa dengan melakukan tindak kekerasan dan perliaku agresif

Upaya Pencegahan Bullying:

  • Penguatan pendidikan karakter yang dilakukan oleh orang tua dan guru
  • Menertibkan peserta didik yang melakukan bullying atau memberikan sanksi agar pembull merasa jera
  • Menerapkan budaya meminta dan memberikan maaf kepada sesame
  • Menerapkan prinsip-prinsip anti kekerasan
  • Meningkatkan komunikasi sesama teman

Dokumentasi poster
Dokumentasi poster "Stop Bullying"/dok. pri

Siswa sangat antusias dalam mendengarkan sosialisasi bullying yang dijelaskan oleh pemateri kami yaitu Septia dan Aziza dari jurusan Psikologi dan Kebidanan UNISA. Sekolah SD N Giwangan, Umbulhardjo, Kota Yogyakarta kelas 4 SD memiliki 2 kelas yaitu kelas A dan B dan kami di berikan kesempatan untuk memberikan sosialisasi kepada kelas 4 (B).

Pertama kami memberikan sapaan kepada anak kelas 4 (B) kemudian memberikan perkenalan tentang bullying dan memberikan ice breaking yel-yel Bullying yang berbunyi "TEPUK NO BULLY" No bully, Tidak bully, Tidak mengejek, Tidak menghina, Berprestasi. Yess!! Dan "TEPUK ANTI BULLY" Jangan suka menyakiti, Jangan suka memukuli, Jangan suka caci maki Bully bully NO Sayang teman YES. Tujuan nya agar siswa-siswi tidak bosan dan dapat lebih mengenal mengenai Bullying.

Dokumentasi bersama siswa-siswi Kelas 4 (B)/dok. pri
Dokumentasi bersama siswa-siswi Kelas 4 (B)/dok. pri

Daftar Pustaka

Rahman, A., Munandar, S. A., Fitriani, A., Karlina, Y., & Yumriani. (2022). Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan dan Unsur-Unsur Pendidikan. Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, 2(1), 1--8.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun