Mohon tunggu...
Septi Aisah
Septi Aisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Saya merupakan mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang. Saya memiliki hobi yang saat ini saya tekuni adalah menulis dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Ketika Tuhan Bersabda

7 Agustus 2023   19:27 Diperbarui: 7 Agustus 2023   19:31 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika Tuhan Bersabda

Ketika Tuhan bersabda,

Runtuh segala nabastala begitu juga duniaNya

Hanyut makhluk-Nya, begitu juga dengan nadi

Yang selama ini setia temani hamba

Bintang angkasa pun tak ragu 'tuk

Seolah bermain paralayang

Bersama senja yang sekejap

musnahkan cantiknya

Ketika Tuhan bersabda,

Tempat pulang yang paling arif

adalah Surga dan Neraka

Bersandang Almarhum/almarhumah

Yang melekat abadi dari segala abdi pada Tuhannya

Kita tak akan tahu,

Kapan Tuhan mengutus hambanya untuk berpulang

Temuinya, lalu mengabdi sepenuhnya dan bersujud di hadapnya

Cucuran air bening seolah menjadi penanda

Bahwa dosa hamba telah melebur halus bak bercampur air

Sehingga tak dapat terhitung seberapa banyak maksiat

Dari diri penuh dosa ini


Septi Aisah

7 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun