Mohon tunggu...
Septi Aisah
Septi Aisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Saya merupakan mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang. Saya memiliki hobi yang saat ini saya tekuni adalah menulis dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Puisi Mengikhlaskan

6 Agustus 2023   18:10 Diperbarui: 6 Agustus 2023   18:11 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fajar dan Senja

Angin malam mengudarakan jiwa-jiwa
pelepas penat
Alunan sepoi-sepoi nan menjanjikan
ketenangan
Menjadi hal penuh dirindu selepas
fajar berlabuh
Dan menjadi ruang paling dinanti
seusai senja
Karena yang paling abadi adalah waktu
Tidak terkikis selepas kehilangan
fajar dan senja
Sebab yang fana adalah manusia
tiada lagi kesempatan untuk memanjakan keduanya
kembali.

Septi Aisah

6 Agustus 2023

Perpisahan Terikhlas

Kita adalah kasih yang kini  memudar menjadi kisah
Terjarak pada dua keyakinan  yang tertolak dengan keras
Kamu dengan Tuhanmu, Aku dengan Tuhanku
Kita berbeda, namun rasaku enggan untuk menyadari itu

Kini, kamu dan aku hanya menjadi kenangan lama yang  usang
Sedikit sakit, namun itu adalah jalan terbaik untuk masing-masing dari kita
Menjauh untuk kembali pada fitrah illahi

Aku percaya,
Bahwa menjauhimu dan mendekatkan diri pada Tuhan
adalah jalan kebenaran
Aku tak pernah menyesali akan hal itu
Karena, Tuhanku akan lebih membuatku bahagia dengan segala jalan
Walaupun harus menghilangkan rasa itu kepada dirimu

Septi Aisah

6 Agustus 2023


Yang Tersayang Menjadi Kenang

Di balik kisah dengan sederhananya kita dalam mengenal.
Ada bilik yang  harus kuikhlaskan larut hingga berhasil lerai dari kenang.

Terkadang, aku tak mengerti
Tentang bagaimana Tuhan memilih dirimu
Untuk menjadi subjek yang singgah dan lekat di hati ini

Durasi kita untuk saling kenal cukup singkat
Sehingga, masih banyak tutur yang kuingin sampaikan padamu sebelum semuanya lebur


Belum sempat kita dekat
Tapi semuanya harus tertinggal hingga menunggal
Dan, Kita  hanyalah sebuah kata yang senantiasa kulangitkan kepada Tuhan
 Meletakkan rasa ini, agar semuanya berakhir menjadi satu.

Septi Aisah

6 Agustus 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun