Fajar dan Senja
Angin malam mengudarakan jiwa-jiwa
pelepas penat
Alunan sepoi-sepoi nan menjanjikan
ketenangan
Menjadi hal penuh dirindu selepas
fajar berlabuh
Dan menjadi ruang paling dinanti
seusai senja
Karena yang paling abadi adalah waktu
Tidak terkikis selepas kehilangan
fajar dan senja
Sebab yang fana adalah manusia
tiada lagi kesempatan untuk memanjakan keduanya
kembali.
Septi Aisah
6 Agustus 2023
Perpisahan Terikhlas
Kita adalah kasih yang kini  memudar menjadi kisah
Terjarak pada dua keyakinan  yang tertolak dengan keras
Kamu dengan Tuhanmu, Aku dengan Tuhanku
Kita berbeda, namun rasaku enggan untuk menyadari itu
Kini, kamu dan aku hanya menjadi kenangan lama yang  usang
Sedikit sakit, namun itu adalah jalan terbaik untuk masing-masing dari kita
Menjauh untuk kembali pada fitrah illahi
Aku percaya,
Bahwa menjauhimu dan mendekatkan diri pada Tuhan
adalah jalan kebenaran
Aku tak pernah menyesali akan hal itu
Karena, Tuhanku akan lebih membuatku bahagia dengan segala jalan
Walaupun harus menghilangkan rasa itu kepada dirimu
Septi Aisah
6 Agustus 2023
Yang Tersayang Menjadi Kenang
Di balik kisah dengan sederhananya kita dalam mengenal.
Ada bilik yang  harus kuikhlaskan larut hingga berhasil lerai dari kenang.
Terkadang, aku tak mengerti
Tentang bagaimana Tuhan memilih dirimu
Untuk menjadi subjek yang singgah dan lekat di hati ini
Durasi kita untuk saling kenal cukup singkat
Sehingga, masih banyak tutur yang kuingin sampaikan padamu sebelum semuanya lebur
Belum sempat kita dekat
Tapi semuanya harus tertinggal hingga menunggal
Dan, Kita  hanyalah sebuah kata yang senantiasa kulangitkan kepada Tuhan
 Meletakkan rasa ini, agar semuanya berakhir menjadi satu.
Septi Aisah
6 Agustus 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI