Sampah merupakan sisa dari kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu pada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu kegiatan atau proses domestik. Sampah yang dihasilkan dan dibiarkan begitu saja akan terus bertambah dan dapat mengakibatkan berbagai macam dampak, dampak dari sampah yang terus bertambah antara lain pencemaran tanah, lingkungan menjadi kumuh dan menimbulkan bau yang tidak sedap, juga menjadi sumber dari penyakit.
Memberikan wawasan terkait mendaur ulang sampah sejak dini dapat dilakukan sebagai awal kesadaran untuk menjaga lingkungan. Daur ulang adalah salah satu upaya yang dapat diterapkan dalam mengelola berbagai macam sampah, khususnya sampah botol plastik sehingga dapat digunakan kembali atau diolah menjadi barang yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Sampah botol plastik dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam kerajinan yang memiliki nilai estetika. Kreativitas seseorang dapat tumbuh melalui berbagai macam cara seperti membuat kerajinan pot bunga, tong sampah, hiasan berbentuk bunga dan lain sebagainya.
Pengolahan dan pemanfaatan sampah botol plastik masih jarang dilakukan di sekolah-sekolah dasar, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran akan hal-hal dalam meningkatkan kreativitas kerajinan tangan dan mengurangi sampah yang dihasilkan oleh warga sekolah.
Oleh karena itu, Mahasiswa UNNES Giat 2 mengadakan pelatihan daur ulang sampah botol plastik menjadi kerajinan tangan celengan dan tempat pensil untuk siswa siswi sekolah dasar. Tujuan dari kegiatan pelatihan kreativitas kerajinan tangan ini diharapkan siswa dan siswi dapat meningkatkan kreativitas dan kepeduliaannya terhadap lingkungan dengan memanfaatkan kembali sampah botol plastik.
Pelatihan kerajinan daur ulang sampah botol plastik ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 September 2022 pukul 09.00-11.00 WIB di SD Negeri Kaliprau 01 yang berlokasi di Desa Kaliprau. Pelaksanaan pelatihan ini berfokus pada pemanfaatan sampah botol plastik mejadi kerajinan tangan berbentuk celengan dan tempat pensil. Dimana siswa dan siswi terlebih dahulu diberikan arahan dari mahasiswa terkait dengan pola dan bentuk, kemudian mereka melanjutkan kerajinan tersebut sesuai dengan kreativitas masing-masing.
Pelaksanaan kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari pihak kepala sekolah, guru-guru dan siswa siswi sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar. Sesuai dengan harapan, kreativitas siswa dan siswi menjadi nilai positif dari kegiatan ini, dimana mereka menciptakan kerajinan sesuai dengan kreativitas mereka dan itu berhasil. Dengan begitu kegiatan pelatihan kerajinan tangan ini ditutup dengan sesi foto bersama dan berdoa bersama.
