Mohon tunggu...
septia putri
septia putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Suasana Dilema India Terhadap BRICS Dan Amerika Serikat

13 Januari 2023   21:15 Diperbarui: 13 Januari 2023   21:21 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik luar negeri suatu negara seringkali terjebak dalam dilema

 yaitu persaingan antara dua negara adidaya, baik itu satu negara maupun sekelompok negara. Negara biasanya bertindak secara seimbang untuk melindungi kepentingannya. bagaimana politik keseimbangan terjadi seperti India politik keseimbangan antara dua kubu kekuatan global yang berlawanan di dunia barat ke-21. Pada saat yang sama, India juga menjalin hubungan yang sangat dekat dengan Amerika Serikat. Kebijakan seimbang India terhadap BRICS dan Amerika Serikat memungkinkan identitas India yang jelas. Dalam konteks keikutsertaan India dalam BRICS, India memahami perannya sebagai pemimpin negara berkembang yang memiliki kesamaan kepentingan dengan BRICS, sehingga kebijakan luar negeri India pada gilirannya tidak bertentangan dengan BRICS, sehingga mendukung agenda reformasi kelembagaan internasional. . Pada saat yang sama, India melihat dirinya sebagai sekutu alami Amerika Serikat dalam hubungan bilateralnya dengan Amerika Serikat karena kedua negara dihubungkan oleh identitas yang sama berdasarkan nilai-nilai yang sama, yaitu demokrasi. Konspirasi antara India dan Amerika Serikat mengakibatkan politik luar negeri India cenderung mendukung agenda politik luar negeri Amerika Serikat, seperti dalam isu terorisme, kebangkitan China, dan penyebaran senjata nuklir dan senjata pemusnah massal. . Berdasarkan pengamatan tersebut, konstruktivisme mendalilkan bahwa identitas menentukan perilaku suatu negara, termasuk perilaku negara dalam situasi dilematis. negara adalah aktor internasional yang adaptif, yaitu negara berperilaku sesuai dengan konteks yang dihadapinya mengacu pada identitasnya saja. Perwujudan identitas yang berbeda ini sangat penting bagi negara yang bersangkutan untuk mencapai keseimbangan politik yang terjebak dalam persaingan antar negara. Pembuat kebijakan luar negeri harus tahu bagaimana menggunakan identitas mereka yang berbeda dalam situasi yang berbeda untuk menjaga keseimbangan Politik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun