Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng (lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 80 tahun) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden. pada tanggal 21 Mei 1998.
Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga mencapai puncak karier sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi. Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Soeharto. Beliau kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat sebagai Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto. Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
Selain pintar dan mampu mampu membuat pesawat terbang, BJ Habibie merupakan satu-satunya orang di Asia yang mendapat penghargaan Edward Warner Award. Edward Warner Award sendiri merupakan penghargaan yang diberikan dalam bidang penerbanganyang memberikan kontribusi pada penerbangan sipil.
Setelah kita berkenalan lebih jauh dengan ketiga tokoh diatas. Pertanyaannya sekarang adalah apa persamaan dari mereka?
Jawabnya adalah mereka sama-sama sukses menjadi seorang yang ahli dibidang masing-masing.
Ronaldo ahli dibidang sepak bola, jordan dibidang basket, dan pak habibie dibidang pesawat terbang.
Perlu kita ketahui bahwa mereka yang hari menjadi seorang ahli, dulu mereka terlahir sama dengan kita. Terlahir tanpa busana, menangis serta berlumuran darah.
Pondasi utama pada akhirnya membuat seorang berbeda dalammencapai kesuksesan untuk menjadi seorang yang ahli adalah sebuah “ALASAN YANG KUAT” kenapa kita harus menjadi seorang ahli.
Ronaldo punya alasan kuat untuk menjadi pemain sepak bola profesional dengan sejajar prestasi dan bergaji mahal, Jordan punya alasan kuat untuk menjadi pemain basket terbaik di dunia, begitu juga dengan pak habibie memiliki alasan kuat kenapa beliau harus bisa membuat pesawat terbang.
Begitu juga dengan kita, jika kita ingin mahir bicara di depan umum maka kita harus memiliki alasan yang kuat kenapa kita perlu belajar ilmu public speaking ini.
Kenapa kita harus memiliki alasan yang kuat? Karena hanya alasan yang kuatlah yang mampu memberikan dorongan kepada kita saat rasa malas, serta berbagai ujian datang.
