“There is a will, there is a way”. Gak ada yang gak bisa selagi kita punya keinginan kuat. Saya mengatakannya karena saya telah membuktikannya. Ini kali pertama saya belajar tari tradisional dan langsung perform di Kota Kupang.
Semuanya berawal dari pertama kali. Pengalaman luar biasa dapat menari saman, tarian tradisional khas Aceh. Tarian ini terkenal dengan keselarasan gerakannya yang memiliki tempo bervariasi yang memicu decak kagum siapapun yang melihatnya.
Jika ditanya susah atau tidak untuk belajar tari saman ini, jawabannya adalah MUDAH! Kalian bisa bayangkan, saya adalah pemuda yang sama sekali tidak punya basic skill menari *kalo basic goyang bisa heuheu. Saya dan teman-teman berlatih kurang lebih satu minggu. kami berlatih tiap kali sedang dalam perjalanan laut, karena kita memang hanya punya waktu dikala itu. Proses latihan tidak melulu berjalan mudah. Saya dituntut untuk dapat dengan cepat menghafal setiap gerakan dengan kondisi kapal yang tak melulu baik.
Kita pernah mengalami ombak yang dahsyat dengan ketinggian ombak 2 hingga 4 meter, KRI Banda Aceh yang kita tumpangi pun sempat oleng! Gak kebayang gimana dengan kapal-kapal kecil. Namun berlatih di kapal perang ditengah laut lepas juga memberikan banyak sensasi menyenangkan. Bagi saya pribadi, kita dapat berinteraksi langsung dengan semesta dan ini membuat saya lebih mudah untuk menghafal setiap gerakan. Satu kali saja kita miss gerakan, kacau lah sudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H