Mohon tunggu...
RADEN SEPTIAN SESCO
RADEN SEPTIAN SESCO Mohon Tunggu... BLOGGER -

Lᴇᴀʀɴᴇʀ ᴡʜᴏ ᴘᴀssɪᴏɴᴀᴛᴇʟʏ ᴄᴜʀɪᴏᴜs! • Mᴇɴɢᴀʙᴅɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ɴᴇɢᴇʀɪ • Cʀᴇᴀᴛᴏʀ ᴏғ #TellingStoriesInPhotos

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pulau Sangiang, Pulau Perawan di Provinsi Banten

29 April 2017   06:56 Diperbarui: 7 Juli 2018   12:49 5148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Masterpiece : Mengantar Mentari pulang

Dewasa ini Tangerang semakin dikenal sebagai kota metropolitan, dimana pembangunan mall dan industri semakin menjulang pesat. Tapi siapa sangka, kota Sejuta Jasa ini juga punya tempat wisata yang worth it dikunjungi. Gue bersama teman-teman memutuskan untuk traveling ke pulau Sangiang. Yeahhh akhirnya outing juga..

Terletak di ujung barat pulau Jawa, pulau Sangiang cukup mudah diakses dari kota Tangerang. Perjalanan gue dimulai dari BSD Serpong menuju Pelabuhan Paku Anyer, baru setelah itu kita melanjutkan perjalanan menggunakan kapal motor.

Tracking membelah hutan, menuju pantai
Tracking membelah hutan, menuju pantai
Berwisata ke pulau Sangiang merupakan paket komplit bagi gue, karena disini kita sekaligus dapet 3 paket wisata: wisata Alam, wisata Bahari dan wisata Budaya yang bisa kita lakukan di 1 oulau sekaligus. Akan tetapi, pulau yang memiliki 3 bahasa sekaligus ini (Jawa, Sunda dan Lampung) bukanlah sebuah tempat wisata yang penuh dengan fasilitas, namun minimnya fasilitas layaknya pulau yang hilang tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri dari pulau ini untuk dikunjungi. Konon ceritanya dulu pada masa kolonial pulau ini merupakan tempat menimbun harta karun kekayaan Indonesia untuk kemudian di angkut dengan kapal-kapal ke negara asal para penjajah. Berharap gue bisa nemu serpihan harta karun yang terpendam heuheu

Pulau ini memiliki pemandangan alam yang luar biasa indah, yang sukses membuat gue terpesona. Ombak yang berasal dari laut lepas, seakan mengingatkan kita kembali akan betapa kecilnya kita jika dibandingkan dengan besarnya kekuasan Tuhan yang Maha Segalanya, yang seringkali tanpa malu kita masih kerap bersikap angkuh.

Snorkelling dulu, main sama Nemo
Snorkelling dulu, main sama Nemo
Pantainya yang cantik dengan pasir putih menyatu dengan birunya laut yang jernih berpadu sempurna dengan hijaunya pepohonan yang tumbuh disekitar pulau ini menjadikannya semakin eksotis dan menawan. Membuat siapapun yang datang kesini pasti bakal betah berlama-lama snorkelling dengan Nemo, Patrick dan teman-temannya.

Sunset will be..
Sunset will be..
Menurut gue pulau Sangiang memiliki pantai yang apik banget, dengan beberapa karang di pinggir pantai , di tutupi dengan pasir putih membuat pantai di pulau ini menjadi sangat romantis, apalagi kalau kamu kesini dengan kekasih hati. Tsaaaah, what a perfect vacation!

Beach Party ala Millenial
Beach Party ala Millenial
Meski kali ini gue kesini bukan dengan kekasih hati, namun tidak membuat romantisme pulau ini berkurang. Seakan-akan pantai di pulau sangiang adalah pantai pribadi yang gue dan teman-teman sewa, bak pantai Perawan yang masih sangat sepi pengunjung.

The Masterpiece : Mengantar Mentari pulang
The Masterpiece : Mengantar Mentari pulang
Selain pesona pasir putih yang bikin stress ilang, ada satu lagi moment yang paling gue suka, yakni moment saat tergelincir sang Senja dari cakrawala. Gak perlu khawatir, pulau Sangiang punya the best spot untuk kamu yang suka menikmati golden moment tergelincirnya Matahari Senja. Kamu cukup berjalan menyusuri tepi pantai ke arah barat, dan sedikit tracking keatas bukit. Kemudian kamu akan sampai ke sebuah tempat yang dinamakan Puncak Harapan. Dari sini kamu dapat bebas bercumbu menikmati indahnya rona senja yang diapit mesra antara Gunung Krakatau, perbukitan dan laut lepas.

Hidup tak melulu depan laptop atau diruangan yang disekat tembok, berada diruangan terbuka menghadap pantai perlu banget kamu lakukan
Hidup tak melulu depan laptop atau diruangan yang disekat tembok, berada diruangan terbuka menghadap pantai perlu banget kamu lakukan
Buat kamu yang menyukai petualangan, tempat ini wajib untuk kamu kunjungi. Pilihan lainnya selain tinggal di homestay, kamu bisa juga camping di pinggir laut. Sambil pasang hammock menikmati deburan ombak dan teduhnya awan senja hingga malam yang bertabur bintang datang menyapamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun