Mohon tunggu...
Septian Riki Rudiansyah
Septian Riki Rudiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia biasa-biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sepucuk Harapan di Bulan Ramadhan: Konfercab HMI Cabang Kediri

10 April 2023   22:32 Diperbarui: 11 April 2023   00:19 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang sarat akan rahmat. Selama sebulan umat islam melaksanakan ibadah puasa, sebagai instrumen pelatihan rohani untuk meningkatkan kualitas diri. 

Melalui pelatihan rohani dengan melaksanakan puasa di bulan Ramadhan umat islam sampai pada hari kemenangan atau idul fitri. Idul fitri adalah hari kemengan melawan hawa nafsu, dengan esensi kemenangan yang dirayakan ini tentang bertambahnya kesadaran vertikal ketundukan kepada Allah SWT dan kesadaran horizontal tentang pentingnya menebar manfat dan maslahat bagi sesama manusia.

Ramadhan kali ini HMI Cabang Kediri mempunyai hajat besar Konfercab, Kofercab tidak bisa dan tidak boleh kita maknai sebagai proses pergantian kepemimpinan saja. 

Dalam bulan suci Ramadhan ini masjid-masjid selalu tidak sepi dari lantunan-lantunan ayat suci Al-Qur'an dalam misi mendekatkan diri kepada Allah SWT, sedangkan kita sibuk dalam perdebatan-perdebatan yang tidak tentu arahnya. Lantas muncul pertanyaan dasar tentang kemanakah arah HMI Cabang Kediri kedepan? Dan kenapa kita lebih mementingkan suksesi ketimbang substansi?

 

Regenerasi Kepemimpinan

Sebelum melangkah lebih jauh lagi, mari kita mulai pembahasan tentang regenerasi. Regenerasi berasal dari bahasa Latin regenarare, regenaritio yang mempunyai arti recreate again (membentuk kembali).

Dalam terminologi Biologi, regenerasi adalah proses pembaruan, pemulihan, dan pertumbuhan jaringan yang membuat genom, sel, organisme, dan ekosistem tahan terhadap fluktuasi atau peristiwa alam yang menyebabkan gangguan atau kerusakan.

Dalam ilmu politik, James Manor mendefinisikan regenerasi politik adalah kebalikan dari pembusukan politik (political decay). Sementara dalam dunia bisnis, pendidikan maupun organisasi dikenal istilah Kepemimpinan Regeneratif: suatu model transformasi orang untuk tujuan keberlanjutan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

HMI yang mengklaim dirinya sebagai kader umat dan kader bangsa yang memiliki konsekuensi bahwa HMI harus ikut bertanggung jawab berperan dalam proses keberlangsungan kehidupan umat dan bangsa. Maka, eksistensi dan akselerasi gerakan HMI dalam mengawal dinamika kebangsaan dan keumatan tentunya berlandaskan pada nilai dari semangat perjuangan HMI. Mission HMI dan tentunya NDP (Nilai-Nilai Dasar Perjuangan) menjadi dua hal yang tidak terlepas dari semangat perjuangan HMI.

Maka Ketua Umum harus mempunyai aksebilitas dan kapabilitas yang baik dalam memimpin organisasi ini, kalau yang diharapkan adalah menuju perubahan yang lebih baik bukan semata-mata libido politik kekuasaan. Karena terpilih sebagai Ketua Umum HMI tentu merupakan sebuah tanggung jawab besar dan berat. Namun, yang lebih berat dari itu adalah bagaimana mengemban amanah tersebut dengan baik dan menghasilkan hasil yang positif.

Sebagai seorang pemimpin, harus mampu berkomunikasi dengan baik dan membangun hubungan yang harmonis dengan semua pihak yang terkait, termasuk dengan Komisariat-komisariat di bawah naungan HMI Cabang Kediri. Dukungan dan kritikan dari Komisariat-komisariat tersebut sangat penting dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai Ketua Umum. Dan, kepentingan cabang harus inheren dengan kepentingan komisariat. Dalam hal ini posisi komisariat adalah substansial, karena perkaderan komisariat merupakan sokoguru dari perkaderan yang lebih lebar lagi ruang lingkupnya.

Konferensi yang bernilai

Mari kita jalankan Konfercab dengan sehat di bulan suci Ramadhan ini, sesuai dengan nilai-nilai konstitusi dan etika berorganisasi dengan harapan menjadi organisasi yang ideal. Kita harus menghindari konferensi yang berujung pada konflik, yang dapat berdampak negatif pada kualitas HMI Cabang Kediri secara keseluruhan. Karena pembiasaan-pembiasaan tersebut akan melahirkan budaya baru yang dianggap sebagai suatu kebenaran bagi kader-kader baru, Sesuai pendapat Brian Tracy (2005), mengenai Hukum Kebiasaan bahwa "Pikiran atau tindakan apa saja yang Anda lakukan secara berulang-ulang, pada akhirnya akan menjadi sebuah kebiasaan baru".

Kalau kita berkaca dalam NDP bab I diterangkan bahwa "Nilai-nilai itu kemudian melembaga dalam tradis-tradisi yang diwariskan turun temurun dan mengikat anggota masyarakat yang mendukungnya. Karena kecenderungan tradisi untuk tetap mempertahankan diri terhadap kemungkinan perubahan nilai-nilai, maka dalam kenyataan ikatan-ikatan tradisi sering menjadi penghambat perkembangan peradaban dan kemajuan manusia." (PB HMI, 2018)

Selaras dengan itu apa yang dikatakan magnus suseno;

"Setiap masyarakat selalu terbentuk dalam sistem nilai yang mereka anut. Sistem nilai ini menjadi bagian penting dalam pembentukan budaya masyarakat tersebut. Perbedaan budaya suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh sistem nilai yang dianut dan menjadi pegangan hidup masyarakat tersebut." (Suseno, 1991)

Maka kita harus mewariskan tradisi yang baik untuk HMI Cabang Kediri kedepan, karena kalau yang kita wariskan adalah tingkah laku yang immoral ini akan menjadi suatu realitas paradoksal bagi kita, dalam landasan ideologis NDP (Nilai-nilai Dasar Perjuangan) HMI yang menjadi das sollen bagi kader HMI, tetapi secara realitas das sollen tersebut tidak tercermin dalam kehidupan emipiris kita.

Memperbaiki HMI Cabang Kediri menjadi tugas kita secara kolektif, melaksanakan konferensi di bulan suci Ramadhan sehingga harapan kita bersama dalam konfrensi ini menghasilkan nilai-nilai yang luhur untuk pijakan kita bersama kedepan untuk menyelesaikan problematika yang ada ditubuh HMI. Degradasi kader mempunyai poin penting dikarenakan ini menjadi penyebab degradasi kepemimpinan di HMI. Disisi lain bagaimanapun juga HMI Cabang Kediri belakangan ini secara obyektif harus kita evaluasi bersama.

 

Sebagai penutup tulisan ini mengajak kita untuk merenung tentang tanggung jawab kita bersama dalam memperbaiki HMI Cabang Kediri, baik untuk saat ini maupun untuk masa depan. Dalam menjalankan tugas ini, kita harus bersatu dan tidak terpecah belah, serta bergerak dalam arah yang positif, konstruktif, dan progresif untuk mencapai tujuan yang baik. Dan untuk pengurus komisariat di HMI Cabang Kediri, kita harus belajar dari pengalaman masa lalu dan membangun sebuah konferensi yang lebih sehat untuk masa depan.

Terkait dengan dinamika yang ada, kita harus memastikan bahwa dinamika tersebut membawa dampak positif bagi HMI. Kita harus menghindari terjebak dalam perdebatan yang tidak konstruktif atau tindakan yang merusak. Sesuatu yang baik akan melahirkan kebaikan begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk saling mendukung dan membesarkan satu sama lain. Kita juga harus mendorong satu sama lain untuk tumbuh dan berkembang, bukan menjatuhkan dan mengkerdilkan. Melalui kerja kolektif dan kolaborasi yang baik, kita dapat membangun HMI Cabang Kediri menjadi lebih baik di masa depan.

(Penulis adalah Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah IAIN Kediri Periode 2022-2023) 

Referensi: 

Pengurus Besar Himpunan Mahasisa Islam. (2018). Hasil-Hasil Kongres XXX Himpunan Mahasiswa Islam, Tema: Meneguhkan Kebangsaan Wujudkan Indonesia Berkeadilan. Jakarta: PB HMI 2018.

Suseno, F. M. (1991). Etika Politik : Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan. Jakarta: Gramedia.

Trancy, B. (2005). Change Your Thinking. Bandung: Kaifa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun