Mohon tunggu...
Septiano Pratama
Septiano Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - https://www.pfimegalife.co.id/

Hi, I'm a part time blogger and full time digital marketer :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Perkembangan Psikologi Anak

11 Februari 2021   19:40 Diperbarui: 11 Februari 2021   19:47 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Perkembangan Psikologi Anak (img source: freepik) 

Psikologi anak adalah salah satu dari banyak cabang psikologi dan salah satu bidang spesialisasi yang paling sering dipelajari. Cabang khusus ini berfokus pada pikiran dan perilaku anak-anak dari perkembangan prenatal hingga remaja. Psikologi perkembangan anak tidak hanya membahas bagaimana anak-anak tumbuh secara fisik, tetapi juga perkembangan mental, emosional, dan sosial mereka.

Sejarah dan Perkembangan

Secara historis, anak-anak sering dipandang sebagai versi orang dewasa yang lebih kecil. Ketika Jean Piaget menyatakan bahwa anak-anak sebenarnya berpikir secara berbeda dari orang dewasa, Albert Einstein menyatakan bahwa penemuan itu "begitu sederhana sehingga hanya orang jenius yang dapat memikirkannya".

Saat ini, para psikolog mengakui bahwa psikologi anak itu unik dan kompleks, tetapi banyak yang berbeda dalam hal perspektif unik yang mereka ambil ketika mendekati perkembangan.

Para ahli berbeda dalam tanggapan mereka terhadap beberapa pertanyaan yang lebih besar dalam psikologi anak, seperti apakah pengalaman awal lebih penting daripada yang kemudian atau apakah alam atau pengasuhan memainkan peran yang lebih besar dalam perkembangan. Karena masa kanak-kanak memainkan peran yang begitu penting dalam perjalanan hidup, tidak heran mengapa topik ini menjadi begitu penting dalam psikologi, sosiologi, dan pendidikan.

Baca Juga: Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak, HalApa Yang Harus Diperhatikan?

Para ahli hanya fokus pada banyak pengaruh yang berkontribusi pada perkembangan anak normal, tetapi juga pada berbagai faktor yang mungkin menyebabkan masalah psikologis selama masa kanak-kanak. Harga diri, sekolah, pengasuhan anak, tekanan sosial, dan mata pelajaran lain semuanya sangat menarik bagi psikolog anak yang berusaha membantu anak-anak tumbuh dan berkembang dengan cara yang sehat dan sesuai.

Konteks Utama dalam Psikologi Anak

Jika Anda seperti kebanyakan orang, Anda mungkin berpikir tentang faktor internal yang mempengaruhi bagaimana seorang anak tumbuh, seperti genetika dan karakteristik pribadi. Namun, perkembangan melibatkan lebih dari sekedar pengaruh yang muncul dari dalam diri seseorang. Faktor lingkungan seperti hubungan sosial dan budaya tempat kita tinggal juga memainkan peran penting.

Ada tiga konteks utama yang perlu kita pertimbangkan dalam analisis kita tentang psikologi anak.

Konteks budaya

Budaya tempat tinggal seorang anak berkontribusi pada seperangkat nilai, adat istiadat, asumsi bersama, dan cara hidup yang memengaruhi perkembangan sepanjang umur. Budaya mungkin memainkan peran dalam bagaimana anak-anak berhubungan dengan orang tua mereka, jenis pendidikan yang mereka terima dan jenis pengasuhan anak yang disediakan.

Konteks sosial

Hubungan dengan teman sebaya dan orang dewasa berpengaruh pada cara anak berpikir, belajar dan berkembang. Keluarga, sekolah, dan kelompok sebaya semuanya merupakan bagian penting dari konteks sosial.

Konteks Sosial Ekonomi

Kelas sosial juga dapat memainkan peran utama dalam perkembangan anak. Status sosial ekonomi (sering disingkat SES), didasarkan pada sejumlah faktor yang berbeda termasuk seberapa banyak orang berpendidikan, berapa banyak uang yang mereka peroleh, pekerjaan yang mereka pegang dan di mana mereka tinggal.

Anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga dengan status sosial ekonomi tinggi cenderung memiliki akses yang lebih besar terhadap peluang, sedangkan mereka yang berasal dari rumah tangga dengan status sosial ekonomi rendah mungkin memiliki akses yang lebih sedikit ke hal-hal seperti perawatan kesehatan, gizi berkualitas, dan pendidikan. Faktor-faktor tersebut dapat berdampak besar pada psikologi anak.

Ingat, ketiga konteks ini terus berinteraksi. Meskipun seorang anak mungkin memiliki lebih sedikit kesempatan karena status sosial ekonomi yang rendah, memperkaya hubungan sosial dan ikatan budaya yang kuat dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan ini.

Kesimpulan

Memahami apa yang membuat anak tergerak adalah tugas yang sangat besar, jadi studi psikologi anak sangat luas dan mendalam. Tujuannya adalah untuk mempelajari banyak pengaruh yang menggabungkan dan berinteraksi untuk membantu membuat anak-anak menjadi diri mereka sendiri dan menggunakan informasi itu untuk meningkatkan pengasuhan, pendidikan, perawatan anak, psikoterapi, dan bidang lain yang difokuskan untuk memberi manfaat kepada anak-anak.

Dengan memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana anak-anak tumbuh, berpikir dan berperilaku, orang tua dan profesional yang bekerja dengan anak dapat lebih siap untuk membantu anak-anak dalam pengasuhan mereka.

Sumber: Cussons Kids

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun